Mohon tunggu...
irsyaadhafizd
irsyaadhafizd Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK PGRI 11 Ciledug

Saya adalah seorang pendidik di SMK PGRI 11 Ciledug, Kota Tangerang. Saya juga merupakan seorang mahasiswa Program Magister Jurusan Pendidikan Lingkungan, Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Krisis Ekosistem Perkotaan Jakarta : Tantangan Urbanisasi dan Upaya Berkelanjutan

27 Desember 2024   18:40 Diperbarui: 27 Desember 2024   18:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta hingga kini merupakan Ibu kota Indonesia, walaupun peranannya dalam beberapa tahun lagi akan berganti, Jakarta masih merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di dunia yang terkenal dengan keberagamannya. Sebagai pusat ekonomi, budaya, dan pemerintahan, Jakarta menarik ribuan pendatang setiap tahunnya, yang membuat tingkat urbanisasi kota ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tantarani (2024) menyebutkan bahwa jumlah penduduk DKI Jakarta tercatat sebanyak 10.562.088 Jiwa dan masih terus bertambah dari tahun ke tahun. Tercatat dalam penelitian Januari (2024) pertumbuhan penduduk DKI Jakarta mencapai 0,94% per tahunnya. Namun, di balik gemerlapnya, Jakarta menghadapi tantangan besar terkait kerusakan ekosistem perkotaan. Polusi udara, banjir, dan minimnya ruang terbuka hijau menjadi isu utama. Artikel ini berupaya mengkaji secara mendalam dan holistik bagaimana urbanisasi memberikan dampak pada ekosistem Jakarta dan bagaimana kota ini berupaya mewujudkan keberlanjutan.

Urbanisasi

Perpindahan sekelompok manusia dari satu tempat ke tempat yang lain adalah proses alamiah untuk memenuhi kebutuhan naluriahnya untuk bertahan hidup. Perpindahan penduduk ini telah terjadi sejak manusia memulai kehidupannya sebagai makhluk sosial ribuan tahun yang lalu. Budiyanti (2024) mendefinisikan perpindahan menggunakan terminologi sosiologis sering disebut “urbanisasi”, guna mencari sesuatu yang lain, yang baru, yang bernilai, yang dalam takaran manusia sendiri sesuatu itu dapat memenuhi segala kebutuhan kemanusiaannya. Ia menambahkan bahwasanya faktor ekonomi merupakan determinan mobilitas penduduk yang utama.


Faktor Peningkatan Urbanisasi Kota Jakarta

Kota Jakarta mendapatkan julukan sebagai ibu kota yang tidak pernah tidur, berdiri sebagai magnet utama di tengah dinamika Indonesia yang terus mengalami perkembangan dalam berbagai bidang. Kota ini adalah simbol keberagaman, tempat bertemunya budaya, cita-cita, dan ambisi dari berbagai pelosok negeri. Jalan-jalan yang padat, gedung pencakar langit yang menjulang, hingga hiruk-pikuk kehidupan urban menjadi saksi dari perjalanan kota yang terus menorehkan cerita. Agung (2017) menjelaskan bahwa Kota Jakarta menjadi tujuan utama arus urbanisasi, selain karena anggapan tersedianya lapangan kerja yang luas, kota ini merupakan ibu kota Negara yang menjadi daya tarik sendiri bagi pendatang. Setiap hari, ribuan orang datang ke Jakarta dengan harapan mengubah hidup mereka. Sebagian besar adalah petualang dari desa-desa terpencil, meninggalkan sawah dan ladang untuk mengejar harapan di balik layar gemerlap kota. Dengan segala kompleksitasnya, Jakarta adalah panggung besar tempat jutaan kehidupan saling bersinggungan. Urbanisasi bukan sekadar angka statistik, melainkan cerita manusia tentang perjuangan, adaptasi, dan pengorbanan dalam mencari masa depan yang lebih baik. Lebih mendalam, berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan urbanisasi di Kota Jakarta:

  • Peluang Mendapat Ekonomi yang Lebih Baik

Urbanisasi pada umumnya dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi, Januari (2024) menyatakan bahwa hampir semua penelitian sepakat bahwa sebagian besar migran telah pindah untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik. Di sisi lain, Jakarta merupakan pusat dari ekonomi di Indonesia, tempat berdirinya berbagai perusahaan nasional dan internasional. Banyak terserapnya tenaga kerja dari berbagai pekerjaan di sektor formal seperti industri, jasa, dan perdagangan menarik penduduk dari daerah untuk mencari penghidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

  • Penyediaan Layanan Fasilitas dan Infrastruktur yang Lengkap

Sebagai kota metropolitan, Jakarta menawarkan berbagai kemudahan dalam mengakses fasilitas pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang lebih maju dibandingkan daerah lain yang ada di Indonesia. Haris (2015) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dari sisi infrastruktur dan fasilitas yang ada di kota jauh lebih lengkap dan modern ketimbang sarana yang ada di desa. Di Jakarta, keberadaan lembaga pendidikan ternama, rumah sakit dengan layanan spesialis, serta sistem transportasi umum yang nyaman seperti MRT, KRL dan TransJakarta menjadi daya tarik utama bagi masyarakat dari daerah-daerah lain yang infrastrukturnya belum terbangun secara maksimal.

  • Sentralisasi Pembangunan Nasional Berpusat di Jakarta

Jakarta telah menjadi pusat pemerintahan dan bisnis sejak lama. Kebijakan yang terlalu terpusat di ibu kota mengakibatkan ketimpangan pembangunan antarwilayah. Disampaikan oleh Silalahi (2019) bahwasanya Aktivitas pemerintahan dan bisnis yang berpusat di Pulau Jawa khususnya DKI Jakarta, telah menghambat pertumbuhan pusat-pusat perekonomian baru di luar pulau Jawa. Hal ini memicu perpindahan penduduk dari daerah yang kurang berkembang ke Jakarta untuk mendapatkan akses ke peluang yang lebih besar.

  • Daya Tarik Sosial dan Gaya Hidup Metropolitan

Dijelaskan oleh Januari (2024) bahwasanya urbanisasi dapat diartikan juga sebagai proses perubahan gaya hidup pedesaan menjadi gaya hidup urban yang kompleks. Kehidupan perkotaan di Jakarta mendapatkan julukan “gemerlap” dengan sering kali dianggap lebih modern dan menjanjikan, terutama bagi generasi muda. Adanya pusat hiburan, tempat belanja, serta akses ke teknologi canggih menjadi faktor non-ekonomi yang menarik penduduk untuk berpindah ke Jakarta.

  • Migrasi untuk Pendidikan yang Lebih Maju

Pusat pendidikan di Jakarta bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di negara ini. Oleh Widyawaty (2019), fasilitas pendidikan yang memadai menjadi alasan penduduk melakukan perpindahan. Jakarta merupakan tempat berkumpulnya berbagai institusi pendidikan unggulan mulai dari pendidikan dasar, tinggi hingga universitas ternama berbasis di Jakarta. Banyak orang tua dan pelajar dari berbagai daerah datang ke Jakarta untuk menempuh pendidikan ataupun menyekolahkan anaknya di Jakarta, faktor ini yang sering kali berlanjut dengan menetap di kota ini setelah lulus untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

  • Tekanan Ekonomi dan Lingkungan di Daerah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun