Di sisi lain, partai politik secara efektif telah menjadi kekuatan politis, namun di sisi lain, mereka juga mendukung praktik patronase politik. Lemahnya partai politik juga disebabkan oleh permasalahan pendanaannya. Hal ini menyebabkan partai politik "berpikir keras" untuk mendapatkan dana untuk menjalankan organisasi politiknya. Oleh karena itu, posisi pengusaha mulai memasuki karir politik. Mereka mengontrol keuangan dan karena politik membutuhkan uang, pengusaha dapat membiayai mesin politik partai politik. Berkat status sosial yang tinggi tersebut, pengusaha mempunyai posisi yang kuat dalam negosiasi. Ketika mereka aktif di partai politik, kuat dugaan mereka akan memiliki perilaku politik yang mempraktikkan seluruh kebiasaan dunia usaha, yaitu mekanisme pasar yang rasional. (Mufti, 2013, hal. 248). Segala proses pengambilan keputusan dan kebijakan politik selalu dikaitkan dengan perhitungan pasar mengenai untung dan rugi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H