Mohon tunggu...
bang Soepardi
bang Soepardi Mohon Tunggu... -

peduli adalah kunci aksi adalah bukti peduli tanpa aksi adalah hampa aksi tanpa peduli adalah buta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kamar Seks Akan Jadi Bisnis Baru LP

20 November 2010   01:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul diatas menghiasi salah satu kolom di kompas online, menambah  ruwet  persoalan penjara di indonesia. Dimulai adanya kamar mewah artalita yang bernilai ratusan juta. Fasilitas mewah ini tentu ada kaitannya dengan buku gurita yang sedikit mengupas bu artalita.

[caption id="attachment_75903" align="aligncenter" width="308" caption="Penjara mewah artalita"][/caption] [caption id="attachment_75904" align="aligncenter" width="314" caption="penjara atau hotel?"]

1290217482467061174
1290217482467061174
[/caption]

Pengungkapan berbagai mafia pemerasan para napi, yang dengan lugas diceritakan berbagai tarif untuk napi dengan berbagai aktivitas. Termasuk sewa kamar sampai sewa pakaian dan berbagai pungutan lainnya. bahkan untuk baca yasinan pun harus bayar.

Berikut kutipan berita

[caption id="attachment_75905" align="aligncenter" width="693" caption="sumber : Kompas.com"]

1290217774554666514
1290217774554666514
[/caption]

Setiap razia senantiasa menghasilkan berbagai narkoba ditemukan serta ponsel-ponsel, bandar bandar narkoba masih bisa beinteraksi dan bertransaksi. Yang parah lagi razia ini selalu bocor, menandakan resistensi dari pihak lapas dan pihak-pihak terkait.

[caption id="attachment_75906" align="aligncenter" width="558" caption="super gayus lagi di bali"]

12902181892087328616
12902181892087328616
[/caption]

Terakhir kasus gayus yang bisa melenggang ke bali, bahkan muncul di ruang publik. Walaupun disini penulis membaca ada skenario tingkat tinggi, gayus bisa ke bali dan ”sengaja”, ada kemungkinan disuruh menonton pertandingan tenis. Bagaimana pula napi napi yang berkelas ditempatkan di nusakambangan, yang lepas dari pengawasan publik?

Muncul ide baru buat ruangan khusus ngeseks, sebagai rasa manusiawi terhadap kebutuhan biologis. Walaupun masih sangat kontroversi. Ini bisa menjadi bisnis baru para pengelola lapas. Sebelum ide ini muncul sempat adanya larangan penayangan SIGI oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang akan menjelaskan bisnis seks di penjara. Yang ini sudah menjadi rahasia umum di lingkungan lapas.

Penjara memang penjara bagi yang miskin, tapi yang punya uang hanyalah perlintasan belaka, toh semua bisa dibayar termasuk biaya keluar penjara. Memang tidak kaget, kalau penjara justeru makin membuat mahir para residivis, nuansa ketidakadilan ternyata makin kentara, justeru lebih membentuk karakter para napi.

Dan pihak Kementerian Hukum dan HAM selalu berkilah kurangnya dana. Ataukah kayaknya menunggu giliran studi banding penganan napi di negara-negara maju. seperti pa wapres yang sedang dijepang untuk belajar menangani bencana serta anggota dewan yang ke yunani, italy, amerika terakhir ke rusia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun