Bersama embun pagi, kuingin mengirimkan pesan buatmu nun jauh di sana. Bahwa di sini embun masih segar dan bening dilihat. Selalu ada menghiasi eksotik pagi dengan keunikan yang memukau.
Bersama embun pagi, kuingin melukis kata-kata untukmu, bahwa embun di sini makin berkilau dengan pancaran sinar mentari pagi, tumbuh riang gembira dengan tetumbuhan indah merekahkan bunga-bunga cinta penuh iman.
Bersama embun pagi, kuingin mendesiskan butiran-butiran kata kepadamu, bahwa embun di sini selalu meresap dan masuk bersatu bersama indahnya bunga-bunga. Ya, embun di sini selalu berada di dalam keindahan bersama takwa iman dan sabar hanya menanti dirimu.
Bersama embun pagi, kuingin meneteskan air segar tuk kamu teguk memberi harapan untukmu, bahwa embun di sini kan sabar menanti dirimu yang tak tahu di mana sekarang kamu, apakah di masjid, majlis ilmu, atau berada bersama tumpukan-tumpukan buku.
Bersama embun pagi, kuingin mengirimkan seutas embun buatmu, jika kamu belum datang di pagi ini, maka yakinkanlah dirimu, embun dengan tulus menetes dan meresap ke tanah memberi sebutir air buat akar-akar bunga dan pohon, kemudian menampakkan keindahan di luar sana. Ya, aku selalu menjaga diriku di rumah dengan butiran-butiran doa. Dan yakin, embun selalu ada.
Irsun Badrun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H