Kabut asap dan debu yang hampir merata terjadi di daratan Kalimantan telah membuat aktivitas warga terhambat. Yang terjadi hari ini (6/9)  semua penerbangan dari dan bandara Cilik Riwut Palangkaraya lumpuh total. Hingga siang pukul 13.00 pihak penerangan masih memberikan penjelasan yang sama, “penerbangan masih terkendala kabut asap, mohon bersabar. “
Seorang penumpang tujuan Surabaya tidak bisa menutupi kekesalannya, lantaran dia telah membeli tiket kereta api tujuan Yogyakarta, dia bukan saja rugi secara materi, namun yang lebih menyakitkan amburadulnya rencana dan jadwal yang telah tersusun.
Dialog curhat antar penumpang lainnya yang saya kuping, mereka pada dasarnya memaklumi penundaan ini, tapi mereka berharap penerbangan tidak dibatalkan, karena terlalu banyak biaya yang harus mereka tutupi.Â
Kabut asap layaknya musim yang datang dari alam, seperti musim hujan dan musim kemarau. Sehingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah seolah pihak yang tidak bisa disalahkan. Padahal sangat jelas kabut asap datang dari pembakaran lahan dan hutan secara sengaja, bukan bencana yang datang dari alam.Â
Indonesia memiliki dua musim hujan, kata Iskandar Zulkarnain di status FB, pertama musim hujan air disaat penghujan, dan musim banjir asap di saat kemarau.Â
Terima kasih, semoga bermanfaat.Â
[caption caption="Foto: dok pribadi "][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H