Mohon tunggu...
Muhammad Irsani
Muhammad Irsani Mohon Tunggu... Abdi -

Lahir di Pangkalan Bun, Kalteng. Menulis ketika pingin.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kirim Lewat JNE Ternyata Murah

15 November 2014   23:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:43 5475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kompasiana.com

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Foto: kompasiana.com"][/caption]

Seumur-umur baru kali ini paket kiriman yang rencananya akan saya kirimkan ke Magelang ditolak oleh Kantor POS. Saya yang sudah lama menunggu antrian, lalu tiba-tiba ditolak begitu saja tentu tidak bisa terima, apalagi alasan yang dikemukakan hanya karena  mereka pernah kehilangan kiriman sebuah smartphone sehingga pimpinan kantor POS Palangkaraya mengambil kebijakan tidak menerima paket handphone, terasa mengada-ada dan jelas mengesankan solusi tidak cerdas.

Namun pengalaman ini justru menghantarkan aku mengenal lebih dekat ekspedisi swasta JNE yang justru terletak di tepi jalan yang sehari-hari kulewati ketika pulang pergi ke kantor. Bukan tidak tahu kalau JNE adalah sebuah perusahaan ekspedisi besar, namun satu-satunya penghalang ku malas mengirim lewat JNE karena katanya mahal, dan aku maklum karena itu memang milik swasta.

Di meja penerimaan kiriman kantor JNE, aku malas dan ketus ketika harus menjawab pertanyaan karyawati berjilbab,

"Isinya apa pak?"

"Handphone bekas, tapi harganya senilai tiga juta." Jawabku ketus.

"Bapak bawa kwitansi pembeliannya?"

"Mau saya bawa atau tidak, apa urusannya mba...?"

"Maaf pak, kwitansi perlu diketahui agar kami bisa merinci jumlah asuransi barang Bapak."

Saya heran dengan gadis ini, sedikit pun tidak terpancing gaya ketusku, bibirnya tetap tersenyum, tanganya tetap terampil mengisi dua lembar blanko hasil wawancara.

"Begini bapak, kirimannya terpaksa tidak kami asuransikan karena tidak ada kwitansi atau nota pembelian." Jelasnya, "tapi bapak tidak perlu khawatir, sepanjang saya bekerja di sini, tidak pernah sekali pun barang yang hilang, insya Allah aman pak," Matanya menatap lurus, sepertinya mencoba mayakinkan aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun