Mohon tunggu...
Irsan Dardana
Irsan Dardana Mohon Tunggu... -

Aku asal dari Surabaya, bekerja sebagai Manager IT di perusahaan manufaktur. Bermodalkan cita-cita tinggi dan tekad besar, tahun 2007 aku merintis usaha distribusi sparepart di Kupang. Puji Tuhan, usaha ini berkembang, hingga saat ini memiliki pelanggan yang tersebar di daratan Timor dan Rote. Aku juga mengabdikan diri sebagai dosen di perguruan tinggi swasta di Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gajiku Tidak Cukup!

21 Oktober 2014   22:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:13 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah Om Tom yang bekerja sebagai Staf Administrasi di CV Terang, perusahaan distributor alat listrik. Akhir-akhir ini Om Tom tidak semangat kerja dan sering melamun seperti menghadapi masalah berat. Tentu pimpinan perusahaan melihat ini heran, biasanya Om Tom orang yang disiplin dan semangat kerja kok jadi loyo. Om Tom (T) pun dipanggil ke ruang kerja Pimpinan (P).

P: Om Tom kenapa akhir2 ini loyo? Apa ada masalah?

T: Iya pak... anu.... maaf... masalah keuangan

P: Masalah keuangan gimana Om?

T: Gaji saya Rp 1,5 juta tidak cukup untuk kebutuhan hidup keluarga selama 1 bulan. Saya hutang kiri kanan, terima gaji cuma untuk bayar hutang. Setelah uang habis, saya hutang lagi.

P: Oooo??? Yang baru-baru kenaikan gaji, kamu senang sekali. Belum ada berapa bulan sudah bilang kurang. Ok, begini saja.... Saya kasi kamu waktu 1 menit untuk berpikir, kamu minta gaji berapa satu bulan? Akan saya penuhi, tetapi kalau sudah sebut angka, tidak boleh diralat!

T: *mikir.... (wow! Kesempatan langka nih..... sepertinya kalau gaji 3 juta cukup nih, aku gak hutang kiri kanan lagi.... Eits... jangan... bos bilang kalau sudah sebut angka, tidak boleh ralat. Kalau gitu 5 juta aja ya.. supaya bisa cicil motor sport... Ya 5 juta pas.... Oooppss.. jangan... tidak boleh ralat angka, tanggung 5 juta, 10 juta aja ya supaya bisa nyicil mobil sekali... 10 juta kayaknya... no no no.... tidak boleh ralat... udah 15 juta lah supaya bisa beli rumah, mobil, dan motor deh.. iya pas dah... 15 juta)

T: Pak, saya minta gaji 15 juta per bulan

P: Ok deal! Gajimu 15 juta, kerja yang semangat ya!

T: ya pak, terima kasih.

Om Tom pun pulang kerja dengan semangat cerita istrinya..... “Ade, beta hebat e... beta berhasil minta gaji 15 juta dari bos”. Istrinya juga senang luar biasa.

Saat Om Tom terima gaji 15jt, mereka pun bergegas ke toko elektronik-furniture dan mewujudkan impian yang dulu masih di angan angan, beli tv baru, ranjang baru, kulkas baru, sofa baru, lemari baru... semua serba baru. Kebetulan toko tsb menjual barang secara kredit, jadi OmTom berpikir dengan gajinya saat ini dia mampu mencicil semua prabot baru itu.

Bulan kedua terima gaji 15jt, Om Tom langsung pergi dealer Yamaha beli Byson, secara kredit tentunya.

Bulan ketiga terima gaji 15jt. Cicilan elektronik – furnitur – motor sudah harus diangsur semua. Om Tom baru mulai menghitung, gaji dipotong cicilan itu semua sisa rp 3 juta saja untuk kebutuhan sehari-hari. Melihat ini, istri (I) Om Tom mulai emosi:

I: Kaka... kalau sisa rp 3 juta mana cukup untuk 1 bulan????? Belum untuk ke salon, fitness, dan arisan???

T: Cukup lah ade... jangan terlalu boros, pasti cukup

I: Kaka... lu sudah beli Byson, beta mau beli honda jazz... mana cukup uangnya???? Kaka lu bodoh sekali dulu minta gaji cuma 15 juta dari boss.. Sekalian minta 50 juta atau 100 juta gitu loh... lu bodooohhh!!!!

==========

Teman-teman terkasih......

Setiap manusia punya bibit sifat negatif seperti malas dan serakah. Tinggal bagaimana penguasaan diri kita. Apakah kita akan mengendalikan sifat negatif itu, atau kita akan dikendalikan kemalasan dan keserakahan kita?

Banyak orang yang seperti Om Tom, berapa pun penghasilannya tetap merasa tidak cukup. Selama tidak ada rasa syukur, kita akan selalu merasa kurang dan kurang. Selalu melihat ke atas, tidak pernah melihat ke bawah. Bahwa banyak orang yang tidak punya pekerjaan, banyak orang yang tidak tahu hari ini mau makan apa.

Kebahagiaan tidak perlu dicari di mana-mana, dia ada di hati kita, kitalah yang menciptakan rasa bahagia itu. Kaya bukan soal berapa banyak harta kita, tetapi apakah kita sudah berbagi dengan sesama kita. Semua ini bisa kita dapatkan hanya dengan hati yang penuh syukur. Dengan demikian kita telah memuliakan Tuhan karena kita adalah ciptaanNya yang sesuai dengan citraNya. Itu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun