Mohon tunggu...
puji nurhidayati
puji nurhidayati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Indonesia Menulis

11 April 2013   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gerakan Indonesia Menulis

Selain membaca sebenarnya saya suka menulis. Dulu waktu smp saya suka banget menulis.tapi masih sebatas menulis diary.apa yang aku rasakan , dan yang tidak bisa aku ceritakan pada orang lain semua aku tumpahkan pada yang namanya buku diary. Rasanya plong kalau sudah selesai menumpahkan segala uneg2 kedalam buku diary. Sayangnya buku tersebut akhirnya aku bakar setelah aku mengalami apa yang namanya patah hati.klak klak klak.Bukunya sih nggak salah, tapi tulisannya yang kebanyakan curhat cowok masa sekolah, akhirnya harus ikut dimusnahkan karena tidak ingin mengingat semua hal ttg cowok tersebut.

Sejak kejadian buku diary, rasa ingin menulis masih menggebu2.tapi rasa malas lebihlah yang memenangi pertandingan tsbt. Banyak alasan untuk membiarkan kemenangan atas rasa malas itu tetap aja menguasai diriku. Padahal, awal menabung untuk membeli laptop itu sebenarnya karena keinginan untuk menulis.Kalau sudah punya laptop kan menulis jadi enak, cepat dan rajin.namanya pemalas mah pemalas saja, meskipun laptop sudah ditangan, mau mencoba menulis itu malas.sedangkan ide berjejalan didalam otak berlomba utk berlarian keluar menjelajahi dunia. Awal gabung sama FB, karena bbrp temen ada yang suka menulis note. Sempat terpengaruh untuk menulis.tapi lagi2 berhenti entah karena apa.yang jelas kadang2 merasa nggak bagus aja tulisannya, kepengen menulis novel dan bisa meledak dipasaran seperti penulis2 profesional lainnya (kalo ini ngayal).Gimana mau mjd penulis profesional kalau menulis saja nggak pernah.Semangat untuk menjadi penulis sih tinggi.Apalagi kalo habis membaca buku2nya Bapak Dahlan Iskan, Budiman Hakim dan banyak lagi.Serta mendengar cerita teman SMA yang sudah menerbitkan 3 tenlit.haduuuw rasanya kepengen bener suatu saat mampu menerbitkan satu buah buku saja.Ketika baca tweetnya Budiman Hakim, minimal satu buah buku seumur hidup.Rasanya muka ini kayak dihantam godam.di tampar angin dan dipukulin palu yang beratmya berton2 (Mulai lebay deh).Sakit itu kalo perasaan memiliki ide yang banyak dan spektakuler tapi tak satupun ide itu berhasil menggerakkan tangan ini untuk menulis.Meskipun sama om Budiman sudah disindir lagi, bahwa tidak ada kata tidak menulis karena tidak bisa menulis.dan bagaimana bisa menulis kalau tidak pernah berusaha untuk menulis.tapi yang namanya males mah tetep saja males.meskipun sudah banyak sindiran tetap saja tidak menggerakkan hati ini utk menulis.ya alasannya klise, aku nggak bisa menulis sebagus orang lain menulis.Aku gak pede dan aku nggak tau harus memulai dari mana untuk menulis.Kalau melihat buku Dee lestari yang meledak di pasaran dan di Filmkan, Buku Andrea Hirata, Anwar Fuadi sampe penulis kondang indonesia Eyang Pramoedya Ananta T. Tetap saja tidak termotivasi untuk menulis.Rasanya sebel sama diri sendiri karena tidak berhasil men drill diri sendiri untuk menulis satu buku saja seumur hidup.

Malasnya menulis tidak dibarengi oleh malasnya membaca. Keinginan membaca artikel2 yang bagus selain buku2 cerita penulis indonesia, membuatku sering google macam2 artikel yang enak dibaca.ketika artikel Bapak Dahlan Iskan sudah habis terbaca semua, akhirnya google lagi dan menemukan bacaan kompasiana. Di kompasiana banyak penulis ternyata.dari penulis pemula sampe penulis senior.Sebenarnya sudah lama menjadi pembaca pasif kompasiana. Ternyata kompasiana sangat bermanfaat juga, dari masalah edukasi, politik, sosial budaya dan life style. Setelah lama menjadi pembaca pasif, akhirnya tergerak untuk mjd Anggota kompasiana yang pasif juga.Sekian lama menjadi anggota kompasiana yang pasif dan tidak menuliskan satu artikelpun, terkadang tersisip rasa malu. Malunya sama sesama anggota kompasiana yang rajin menulis dan yang tulisannya bagus.Antara rasa malu, ngiri dan kepengen bisa menulis seperti mereka campur aduk jadi satu. Akhirnya hari ini mencoba belajar menulis meski hanya satu artikel. Ada rasa takut kalo tulisannya enggak karu2an. Ditambah upload yang susahnya setengah mati.Setelah berhasil meng upload itu rasanya seperti sekian lama merantau jauh dari saudara dan akhirnya bisa liburan pulang untuk bercengkerama melepaskan kangen bersama keluarga.
Hayuk menggerakkan budaya menulis selain membaca. Budaya Indonesia Menulis supaya bisa berbagi pengalaman dan ilmu. Terima Kasih Kompasiana yang sudah memberikan media sebagai sarana untuk belajar dan memulai tulisan bagi seorang pemula seperti saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun