Mohon tunggu...
Irpan Polman
Irpan Polman Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin suka 2013

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Perahu Sandeq Mandar

25 Desember 2013   12:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:30 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa sandeq hanya ada di mandar? Unsur budaya yang ada di mandar, khususnya di komunitas nelayang tidak ada yang sangat spesifik yang berpengaruh pada keberadaan sandeq sehingga hanya ada di mandar. Daerah geografis hamper sama dengan lingkungan etnis di lain Sulawesi selatan kehidupan sejarah dan unsur-unsur kebudayaan bahari yang banyak kesamaan, dan lain sebagainya.

Tetapi mengapa sandeq atau perahu buatan tukan perahu mandar lain dari pada etnis ‘saudaranya’, yaitu bugis dan Makassar selain sandeq , buatan lepa-lepa (sampan) pn berbeda lepa-lepa yang ada di mandar ukurannya kecil, kayunya tipis, dan lebih laju. Lepa-lepa di daerah lain cenderung ukurannya besar, berat, kayunya tebal dan agak lamban.

Dalam tulisan ini, akan dikemukakan beberapa fakor yang secara tidak langsung mempengaruhi kemunculan sandeq di mandar, yaitu pengaruh lingkungan (darat dan laut); pengaruh kebiasaan masyrakat setempat, yaitu keinginan memiliki perahu cepat, cantik dan kuat mengarungi lautan luas, praktek mistik di dalam pembuatan dan penggunaan perahu; dan pengaruh politik ekonomi.

Bila dilihat dari penggunaan perahu bercadik ukuran kecil, perahu sandeq bisa dioperasikan di semua lingkungan perairan baik dipesisir pantai maupun dilautan yang lepas dengan ombak dan angin yang lebih kuat, kecuali diterumbu karang Karena kemudi yang terlalu panjang dikhawatirkan mencapai batu-batu karang. Perahu sejenis dari daerah laintidak demikian adanya, anya dioperasikan di perairan pantai sebab kontruksinya tidak sesuai untuk lingkungan laut lepas yang ganas.

Sedangkan dari lingkungan fisik kelautan, khususnya pusat pekembang perahu sandeq, adalah wilayah yang langsung berbatasan dengan laut dalam. Sedangkan perairan bugis dan Makassar sebagian besar berhadapan dengan perairan yang dangkal, yaitu perairan spermonde di selat Makassar dan kepulauan Sembilan di teluk bone.keadaan yang demikian secara tidak langsung menuntut posasiq mandar untuk memiliki perahu penangkap ikan yang kuat mengarungi lautan dan cepat lajunya.

Sekilas, pakur dan sandeq sangat mirip, tetapi antara olan mesa dan keduanya berbeda yaitu bentuk paccong ( ujung haluan buritan). Tidak diktahui, mengapa paccong olang mesa yang runcing (tidak membentuk limas segitiga di ujungnya) berbeda dengan paccong pakur atau sandeq. Ataukah kemunculan mereka bersamaan dengan kata lain pakur bukan bagian proses dari olan mesa ke sandeq, melainkan langsung dari pakur ke ssandeq

Jiks itu terjadi, maka dapat diasumsikan bahwa kepunahan olanmesa disebabkan oleh semakin berkembangnya tehnik pembuatan perahu, yang dapat menghasilkan perahu bercadik yang lebih kuat namun tetap ringan.

Gambaran ideal sebuah perahu dimata posasiq adalah perahu yang kuat, cepat lajunya, ringan, dan cantik. Sandeq adalah perwujudan keinginan tersebut: kuat mengarungi lautan luas dan ganas, perahu layar tradisional yang tercepat lajunya dinusantara, mudah dipindahkan ketika disimpan di darat, dan penampakannya indah cantik, sebab pembuatannya halus dan rapi. Ini adalah faktor kebiasaan pembuat perahu di mandar.

Dengan berdasarnya pada ussul, bentuk ikatan sandeq menjadi tampak rapi, seimbang dan kuat. Demikian juga ketika melabuhkan sandeq di darat, hsrus menghadap ke lautan. Ingin menjadikan adanya keindahan tersendiri ketika mengamati sandeq yang berjejer di sepanjang garis pantai.

Dua etnis ini khususnya di pusat pemerintahan dan perniagaan, dalam aktivitas kelautannya mengalami perkembngan yang cukup pesat dalam hal ini perdagangan antar pulau

Karena perdagangan dalam skala besar tidak berkembang posasiq mandar secara tidak langsung berfokus pada kegiatan penagkapan ikan yaitu, melakukan inovasi-inovasi terhadap perahu penangkapan ikan meraka. Dari menggati layar tanjaq dengan model layar yang ada pada perahu barat, dari baratang yang terlalu ke tengah menjadi rapat ketengah, sampai adanya pengaruh bahan yang dapat membuat perahu lebih kuat. Yang proses tersebut merubah pakur menjadi sandeq dan menghilankan olanmesa menjadi yang tidak terlalu efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun