Mohon tunggu...
Irpa Darojati Ulya
Irpa Darojati Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Pamulang jurusan Sastra Indonesia, saya suka mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Nature

Satu Tindakan Kecil, Berpikir Besar: Daur Ulang Sampahmu, Warnai Masa Depan Hijau

5 Juli 2023   13:20 Diperbarui: 5 Juli 2023   13:31 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang plastik kembali banyak digunakan, namun banyak juga orang-orang yang mulai menyadari bahwa sampah plastik menjadi bahaya untuk bumi. Plastik merupakan bahan yang sulit terurai secara alami dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai di lingkungan. Banyak plastik yang akhirnya berakhir sebagai sampah di lautan, sungai, hutan, dan tempat-tempat lainnya. Banyak plastik sekali pakai yang dibuang sembarangan ke sungai dan akhirnya sampai ke sungai yang menyebabkan pencemaran pada lingkungan di sepanjang sungai dan garis pantai, serta dapat membahayakan kehidupan hewan laut dan juga burung yang tinggal di sekitar area tersebut. Tidak dipungkiri daur ulang menjadi salah satu opsi yang diserukan oleh orang-orang demi menjaga bumi dan mengolah sampah plastik untuk menjadi barang baru.

Dalam upaya menjaga lingkungan, daur ulang sampah menjadi langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap individu, setiap individu berpartisipasi aktif dalam memisahkan dan juga mendaur ulang sampah yang dihasilkan. Setiap orang dapat berperan dalam mengurangi dampak sampah dengan mendaur ulang dan menggunakan produk daur ulang. Mendaur ulang sampah dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Tujuan mendaur ulang untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir pada tempat pembuangan akhir, dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang langka, juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Proses mengubah sampah yang tidak terpakai menjadi bahan atau produk baru yang memiliki nilai dan juga manfaat, mendaur ulang ini melibatkan beberapa macam langkah, seperti pegumpulan, pemisahan, pengolahan, dan penggunaan kembali bahan atau produk yang sudah didaur ulang. Biasakan untuk memisahkan sampah menjadi fraksi yang dapat di daur ulang, antara sampah organik, plastik, kertas, logam, dan juga kaca, gunakan tempat sampah untuk jenis dari masing-masing sampah.

Daur ulang sampah membantu dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti kertas, plastik, dan logam, kita mengurangi kebutuhan akan bahan matahari baru, seperti pohon dan minyak bumi. Namun, masih ada banyak masyarakat melakukan pembakaran sampah, membakar sampah menjadi solusi terakhir ketika tidak ada opsi lain untuk mengelola sampah. Membakar sampah merupakan suatu tindakan yang tidak disarankan karena dapat menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan dan juga kesehatan untuk manusia. Saat sampah dibakar, terjadi pelepasan gas beracun dan partikel-partikel yang berbahaya beterbangan ke udara.

Dampak buruk yang dirasakan, yaitu pencemaran udara, pembakaran sampah menghasilkan polutan seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon monoksida, dan partikel-partikel halus (partikulat) yang berbahaya. Udara yang tercemar akan terhirup oleh manusia dapat mengakibatkan masalah pada pernapasan, iritasi pada mata, dan masalah kesehatan yang lainnya. Aktivitas harian menjadi terganggu, jika udara pada sekitar kita tercemari oleh asap hasil pembakaran sampah, individu akan merasa terganggu dan juga terhambat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut menyebabkan sulitnya beraktivitas pada luar ruangan, seperti menjemur pakaian, jemur pakaian di luar ruangan menjadi sulit dan berisiko bagi kesehatan. Jika terpaksa harus menjemur pakaian pada luar ruangan karena disebabkan keterbatasan ruang, sebaiknya pantau terlebih dahulu kulitas udara sekitar. Kalau tidak memungkinkan disarankan untuk menunda atau mencari alternative lain untuk menjemur pakaian, seperti menggunakan pengering mesin atau mencari lokasi yang jauh dari sumber asap.

Selain berdampak bagi kesehatan manusia, pembakaran sampah juga dapat merusak kadar tanah dan air. Beberapa jenis sampah ada yang mengandung zat-zat berbahaya, zat tersebut akan meresap pada tanah serta mencemari sumber pada air di permukaan. Jika abu terbut terbawa oleh air hujan, lalu mengalir pada sungai, dapat mencemari sumber air minum dan merusak ekosistem perairan. Limbah dari sisa-sisa pembakaran sampah juga dapat mencemari tanah karena mengandung logam berat atau bahan kimia yang sangat berbahaya. Pembakaran sampah juga dapat menyumbang emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan pada iklim. Sampah yang tidak dapat terkendali dapat menyebabkan kebakaran yang merusak lingkungan sekitarnya dan juga membahayakan keselamatan penduduk sekitar.

Membakar sampah tidak menghasilkan banyak manfaat sumber daya yang terkandung dalam sampah secara efisien. Bahan-bahan berharga yang didaur ulang atau diolah kembali, seperti logam atau kertas, hilang dan tidak dapat dimanfaatkan kembali. Meskipun membakar sampah dapat mengurangi volume sampah yang terlihat, namun sisa-sisa dari sampah tersebut seperti abu dan limbah lainnya yang dihasilkan dari proses pembakaran masih perlu dikelola. Limbah ini dapat mengakibatkan peningkatan volume limbah di tempat pembuangan akhir atau berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dapat dikelola degan benar. Untuk menghindari dari semua dampak negatif tersebut, lebih baik menerapkan metode pengelolaan sampah seperti mendaur ulang sampah, kompos, atau pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Dengan teknologi canggih pada zaman modern ini sudah efisien, seperti incinerator yang terkendali atau pengolahan limbah melalui proses termal yang tepat. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat tentang pentignnya pembuangan sampah yang tepat dan melakukan upaya pencegahan sampah agar jumlahnya dapat dikurangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun