Coretan malam ini. Dengan diiringi lagu itu aku punya Sheila on 7 yang aku putar berulang-ulang, bukan karena ini lagu baru, hanya saja lagu ini adalah aku, tentangku yang ingin aku sampaikan padamu.
Kamu adalah sosok hawa yang hadir dalam kehidupanku beberapa tahun silam, yang jujur tak kusangka akhir-akhir ini muncul kembali dan menjadi topik utama pembahasan antara hatiku dan otakku. Mulai dari namamu, parasmu, tubuhmu, matamu, pola pikirmu, masa depanmu bahkan sifat dan watakmu. Tak bagus sebenarnya bila aku hanya memendamnya sendiri semua yang aku alami ini, namun akan lebih buruk lagi bila aku sampaikan padamu yang jelas-jelas tak mungkin menerimaku.
Kenapa?
Itu mungkin pertanyaannya. Ada banyak kemungkinan yang aku coba utarakan. Pertama, aku bukan cowok keren dan tampan seperti yang lainnya, terutama mantan-mantanmu. Kedua, jelas aku bukan dari keluarga yang berada jadi akan berat masa depanmu bila hidup denganku. Ketiga, aku masih menyandang status mahasiswa yang tentunya belum mempunyai pekerjaan tetap. Keempat, statusku yang pernah memegang rekor 'playboy' mungkin ini juga yang menjadi pemberatnya. Kelima, posisimu yang saat ini masih dekat dengan mantanmu (menurut informasi kalian masih ada keterikatan) dan terakhir, hmm... Masih aku cari…
Kalau dipikir-pikir kemungkinanya 1 berbanding 5, hanya 20% aku bisa berdampingan denganmu, namun, hidup bukanlah urusan % atau kemungkinan setidaknya dengan ke-lima kekuranganku aku masih punya kesempatan untuk memperbaikinya.
Pertama,walaupun aku tak setampan orang lain namun, aku bisa berdandang layaknya orang tampan, hahaha... Ya maksudku aku bisa berdandan rapi dan slalu tampil elegan, tentunya tidak akan malu-maluin ketika harus bersanding denganmu. Toh setampan apapun tak bisa menjamin kebahagiaan seseorang bukan??
Kedua, orientasi hidup seseorang memang berbeda, tapi harta mungkin bisa mnejadi tolak ukur. Keluargaku memang bukan orang kaya, tapi kalau kau mau aku bisa menjadikan keluarga kita nantinya memiliki segalanya. Bukan janji namun pernahkah kau mendengar orang yang gagal ketika dia berusaha sedang dia mempunyai kapasitas yang mumpuni. Satu yang aku ingin sampaikan padamu, hanya 10% orang di dunia ini yang bahagia karena harta, itupun tidak kekal.
Ketiga, betul sekali, tak mungkin kamu mau dengan anak kuliahan, eit tapi jangan berfikir yang macam-macam dulu, semua ini hanya soal waktu. Aku ingin menyandang gelar sarjana ketika aku benar-benar siap mental, dan itu tak lama. Aku gak mau menjadi sarjana yang nantinya membawa map lamaran kesana-kesini mencari kerja. Menurutku orang cerdas itu adalah orang yang tau mana kesempatan dan tau bagaimana menjadikan kesempatan itu hal yang menguntungkan. Dan aku akan mencobanya.
Keempat, yah soal dulu aku playboy, itu adalah bagian dari masa lalu, wajarlah kalau aku punya sisi gelap dimasa lalu. Yakinlah buatku itu adalah masa lalu, hanya sebagai pengalaman sehingga tak perlu aku ulangi lagi ketika nantinya aku hidup denganmu. Kalau ditanya apakah aku bahagia punya masa lalu seperti itu, maka aku akan menjawab 'iya', bukan karena kebanggaanku memiliki masalalu buruk seperti itu hanya saja banyak orang ketika di masa muda dia adem ayem tapi ketika beranjak dewasa malah semakin menjadi. Itu semua karena orang tersebut hanya tau satu sisi kehidupan, sedangkan aku tau keduanya dan tau mana yang patut aku kerjakan dan mana yang harus aku tinggalkan karena aku pernah mengalaminya.
Kelima, ini tentangmu dan mantanmu, betul sekali mantanmu yang over protektif (hasil dari interogasi orang-orang terdekatmu) walaupun mantan namun kalian berdua masih saling mempunyai perasaan dan tentunya kamu belum bisa lepas darinya. Untuk soal ini, aku hanya bisa pasrah pada tuhan, tapi suatu saat kamu akan tau arti hadirku dan saat kau sadar, aku tetap disini seperti saat pertama kali aku utarakan perasaanku padamu. Menantimu dengan segala keluh kesahmu, menunggumu ketika kau letih dengan duniamu, dan menyediakan ruang nyaman dalam pelukanku.
Cukuplah, itulah aku…