Menjadi guru itu bukan lah hal yang mudah. Guru itu dituntut cerdas pengetahuan dan cerdas spiritual. Karena seorang guru itu merupakan suri tauladan bagi peserta didiknya. Menjadi seorang guru perempuan seperti Sayyidah Aisyah merupakan kesanjungan tersendiri yang dapat diikuti oleh kaum perempuan sebagai pendidik sepanjang zaman baik untuk dirinya sendiri, buah hatinya, anak didik dan perempuan lainnya. Karena karakteristik Sayyidah Aisyah ra dengan kelembutan, ketegasan, kritis juga berwawasan tinggi tersebut menjadi pondasi kuat untuk mencetak pendidik perempuan yang cerdas berkarakter. Sehingga dapat menghasilkan anak didik yang cerdas intelektual, spiritual dan emosional.
Kita perlu mengikuti bagaimana semangat sayyidah aisyah ra menyampaikan suatu ilmu dengan sangat hati-hati dan tidak tergesa-gesa, hal tersebut harus kita teladani. Karena jika kita memberikan suatu ilmu dengan tidak hati-hati dan tergesa-gesa dikhawatirkan peserta didik kita tidak pahaman tentang ilmu yang telah kita berikan. Sayyidah aisyah merupakan guru yang dikenal dengan lemah lebutnya namun tegas, beliau menyampaikan kebenaran tanpa rasa malu.
Guru muslimah pertama seperti sayyidah Aisyah merupakan tuntutan yang harus ditiru kaum wanita karena nantinya seorang perempuan itu akan menjadi madrasah terbaik dan pertama bagi anak-anaknya. Karakteriktik sayyidah aisyah yang lemah lembut namun tegas itu adalah bukti bahwa muslimah itu harus memiliki pondasi yang kuat seperti beliau sehingga nantinya bisa mendidik anak dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI