Mohon tunggu...
Irni Irhamnia
Irni Irhamnia Mohon Tunggu... -

From Bandung - Ibu Rumah Tangga dengan 4 anak - 100% yakin sistem ISLAM 1-1nya solusi hidup seluruh manusia di dunia yang sesuai dengan fitrah, menenangkan hati dan memuaskan akal. BUKAN DEMOKRASI KAPITALIS LIBERAL!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Ada Perubahan yang Lebih Baik dengan Presiden Baru?

21 Oktober 2014   20:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

20 Oktober 2014 Jokowi-Jusuf Kalla atau disebut dengan Jokowi-JK dilantik menjadi presiden dan wapres 2014-2019 serta diambil sumpahnya. Dengan pencitraan yang demikian menghebohkan, apakah sosok mereka mampu membawa Indonesia pada perubahan yang diharapkan oleh rakyat?
Faktanya, belum dilantik saja sudah ada kenaikan harga bbm, TDL (tariff dasar listrik) yang otomatis berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Sementara sebagian besar pendapatan masyarakat tidak ikut bertambah. Jika pun bertambah masih saja akan sama keadaannya dengan sebelumnya karena pendapatan yang bertambah didahului dengan kenaikan harga pokok. Bahkan tidak sedikit kenaikan penghasilan tidak sebanding dengan biaya kebutuhan.
Allah swt berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (An-Nisa’ : 58)
Maka dari fakta tersebut, adakah perubahan yang sesuai  dengan harapan rakyat yang jelas dan nyata yang sesuai dengan harapan rakyat dari sejak awal? Jawabannya bisa dirasakan sendiri oleh kita selaku rakyat. Dari sini kita seharusnya berfikir tentang pemimpin negara yang benar. Yang hanya dengan kriteria dari Islamlah seorang pemimpin yang benar-benar mampu mengurus negara dan rakyatnya.  Yang menunjukan ketaatan ulil amri (pemimpin) kepada Allah SWT dan rasulnya.
”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah SWT dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa: 59)

Hanya dalam bingkai Khilafah ar Rasyidah saja umat sedunia akan mendapatkan pemimpin yang bersunggu-sungguh mengurusi umat tanpa mendahulukan kepentingan pribadi dan golongan dan akan senantiasa menerapkan syari’at Islam dan memelihara ketakwaan umat. Karena ketakwaannya terhadap Allah swt sehingga meyakini firman Allah azza wajalla:
“ Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya.”(Q.S Al-An’am:115).
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun