Mohon tunggu...
Irneza.A
Irneza.A Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

writer

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perawat bukan "Pembantu Dokter", Mereka Mitra Kerja

18 Desember 2024   21:04 Diperbarui: 18 Desember 2024   21:04 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai saat ini, peran perawat masih seringkali dianggap sebelah mata oleh sebagian kalangan. Kebanyakan masyarakat masih menganggap bahwa perawat adalah "pembantu" dokter. Kesalahan dalam pola pikir atau perspektif terhadap profesi  keperawatan ini tentu perlu diubah.


Perawat adalah tenaga profesional yang memiliki kompetensi dan tanggung jawab yang sangat besar dalam proses perawatan pasien. Perawat dan dokter merupakan kesatuan tenaga kesehatan yang saling melengkapi dan rekan atau mitra kerja yang setara pentingnya dalam dunia kesehatan. Dalam rumah sakit atau pelayanan kesehatan, tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan yang ada pada garis depan.  


Profesi perawat memiliki kewenangan, kemandirian (independen) serta tanggung jawab dalam mengatur kehidupan profesi yang mencakup otonomi dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar keperawatan melalui penyelenggaraan pendidikan, riset dan praktik keperawatan (Kemenkes RI, 2014).

Perawat memiliki Kompetensi dan Pendidikan Profesi yang Setara

Henderson secara konkrit mengemukakan bahwa tujuan keperawatan adalah untuk membantu pasien mendapatkan kebebasan secepat mungkin dan memberikan kekuatan kembali pada pasien (Patricia Potter, dkk, 2009 : 82). Selain bertugas dalam mengamati dan melaporkan kondisi pasien, perawat juga mengambil keputusan klinis yang penting. Perawat memiliki peran yang sangat krusial dalam merawat pasien secara langsung, memastikan kenyamanan mereka, serta memonitor respons terhadap pengobatan yang diberikan.


Dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan, perawat pastinya berbekal ilmu pengetahun dan keterampilan yang yang mendalam di bidang keperawatan. Contohnya, pengetahuan tentang fisiologi, patologi, serta keterampilan praktis. Hal ini bukti bahwa perawat adalah bagian yang tidak akan terpisahkan dari tim medis. Tentunya bekerja bersama dokter, ahli gizi, fisioterapis, dan tenaga medis lainnya. Tujuannya untuk merancang dan melaksanakan rencana perawatan secara komprehensif. Hubungan ini bukanlah hierarkis, melainkan sebuah kerja sama tim. Setiap anggota berperan dalam memberikan hasil terbaik bagi pasien.



Kerja Sama Tim dalam Pelayanan Kesehatan antar Perawat dan Dokter

Sebagai rekan kerja, perawat dan dokter memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi. Dokter bertugas untuk mendiagnosis dan merencanakan pengobatan, sementara perawat melaksanakan dan memantau jalannya perawatan tersebut. Dalam kebanyakan kasus, perawat adalah orang yang pertama kali merespons perubahan kondisi pasien, memberikan pertolongan pertama, dan berkomunikasi langsung dengan keluarga pasien. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi perawat merupakan hal yang sangat penting karena menjadi penghubung utama antara pasien, keluarga, dan dokter.


Misalnya, peran perawat menjadi sangat vital saat merawat pasien dengan penyakit kronis ataupun setelah operasi besar. Mereka akan memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan dalam keadaan tersebut. Dengan cara interaksi yang sering dan mendalam, membantu pasien mengatasi rasa takut, cemas, atau stres yang mungkin bisa menyebabkan kondisi kesehatan semakin menurun.

Mengubah Perspektif yang Salah

Salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan terutama keperawatan adalah mengubah paradigma yang sudah lama berkembang di masyarakat. Banyak orang masih menganggap perawat adalah "pembantu dokter" karena dinilai hanya mengeksekusi instruksi dokter. Padahal kenyataannya, perawat berperan aktif dalam pengambilan keputusan medis dan bertanggung jawab langsung terhadap keselamatan pasien. Perawat bahkan memiliki tugas independent sesuai dengan ketentuan undang-undang kesehatan yang berlaku dan asuhan keperawatan.

Banyak dari negara maju, sistem pelayanan kesehatannya sudah jauh lebih mengakui kedudukan perawat sebagai profesional medis yang setara dengan dokter. Sedangkan, di Indonesia masih banyak yang harus dilakukan untuk memperbaiki pemahaman masyarakat mengenai peran sejati perawat. Dikhawatirkan dengan paradigma ini, banyak generasi muda yang tidak ingin menjadi perawat sehingga peminat atau jumlah perawat di masa depan akan berkurang. Dimana hal ini tidak setara dengan jumlah kebutuhan perawat di Indonesia karena perawat adalah tenaga medis yang krusial.

Jadi, Kesimpulannya Bagaimana?

Jadi, sudah saatnya kita mengubah cara pandang terhadap profesi perawat. Perawat bukanlah "pembantu", melainkan rekan kerja yang berperan penting dalam memberikan perawatan berkualitas kepada pasien dengan semua tenaga medis. Oleh karena itu, penghargaan terhadap perawat juga perlu ditingkatkan, baik dalam hal pengakuan profesi, kesejahteraan, maupun kesempatan untuk terus berkembang dalam bidang keperawatan.. Dengan pengakuan yang lebih besar terhadap kompetensi dan kontribusi perawat, kita akan lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.


Daftar Pustaka
Iyer, Patricia, W. (2006). Nursing process and Nursing diagnosis. Philadelphia. London. Toronto. Mexico City. Rio de Janeiro. Sidney. Tokyo Hongkong: W.B. Saunders Company.
Kearney, M. H., & Scully, C. (2019). The Role of Nurses in Collaborative Healthcare. Journal of Nursing Administration, 49(8), 394-400. https://doi.org/10.1097/NNA.0000000000000789
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2017). Fundamentals of Nursing (9th ed.). Elsevier.
Spector, N., & McBride, A. (2019). Nurses as Partners in Healthcare: The Collaborative Model. Journal of Nursing Practice, 14(3), 150-156. https://doi.org/10.1016/j.nurpra.2019.01.004
World Health Organization. (2016). Global Strategic Directions for Nursing and Midwifery 2016-2020. Geneva: World Health Organization.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun