Sistem Resirkulasi IMTA
Sistem resirkulasi merupakan budidaya intensif yang memanfaatkan kembali air yang sudah digunakan dengan menggunakan alat filter, sehingga bisa signifikan menghemat air lebih banyak dan pembuangan limbah sisa budidaya bisa berkurang. Sistem ini cocok diterapkan didaerah yang memiliki lahan dan air terbatas. Sistem resirkulasi dibagi kedalam dua jenis, yaitu Sistem Resirkulasi Terbuka dan Sistem Resirkukasi Tertutup:
- Sistem Resirkulasi Terbuka
Sebagaimana digunakannya mekanisme sistem budidaya menggunakan air lama yang digunakan kembali ini, ikan yang dibudidayakan semakin baik dan memiliki tingkat resirkulasi pangan yang sedikit dari perikanan konvensional di tambak lain. Kuantitas ikan menggunakan budidaya penggunaan air kembali ini dapat mencapai 0,3500 kg/l bahkan kadang lebih, dibandingkan tambak biasanya cuma 0,0015 kg/l. Sistem resirkulasi adalah sistem yang pertama kali menggunakan kembali air budidaya melalui sistem filtrasi.
Sistem resirkulasi akuakultur terbuka adalah yang tertua dan masih banyak digunakan sampai sekarang. Dalam mekanisme ini, bioma di pindahkan di area yang lebih seperti alam layaknya teluk ataupun danau. Air terus bergerak secara alamiah dan membawa O2 ke tempat budidaya, memindahkan dan menyingkirkan limbah semula berasal dari tempat budidaya, lebih baiknya adalah membawa makanan kepada bioma. Keuntungan dari sistem ini adalah biaya investasi, pemeliharaan dan manajemen yang rendah. Sementara kelemahan dari sistem ini termasuk masalah karena ikan pemangsa dan terjadinya tindakan tercuri, juga pertumbuhan yang bermacam-macam, Sehingga objek yang akan dipanen tidak sama (ukuran dan kualitas).
Keberhasilan sistem resirkulasi akuakultur ini adalah hemat biaya dalam pemeliharaan komponen sistem air. Semua proses daur ulang menghilangkan sistem produksi limbah padat, mengoksidasi amonia dan dinitrogen oksida, dan menghilangkan karbon dioksida. Setelah pemeriksaan lebih dekat, sistem atau kultur spesies sensitif memerlukan pemrosesan tambahan, seperti penghilangan padatan, penghilangan larutan organik, atau beberapa bentuk pemurnian. Beroperasinya sistem resirkulasi ini dalam pengendalian, pemeliharaan dan pemeliharaan kualitas air menunjukkan sistem resirkulasi ini secara kimia, fisika dan biologis erat kaitannya dengan proses peningkatan kualitas air pada pengolahan air limbah. Jika kualitas air yang dihasilkan oleh sistem resirkulasi sama atau bahkan lebih tinggi dari kualitas air tanpa menggunakan sistem resirkulasi, kualitas air tidak baik, dan sistem tidak akan bekerja dengan baik. Pemeriksaan, pemeliharaan dan pengendalian harus dilakukan setiap saat untuk menjamin kelangsungan hidup habitat dalam sistem resirkulasi akuakultur ini.
- Sistem Resirkulasi Tertutup  Â
Sistem resirkulasi tertutup budidaya adalah sistem peredaran air pada tambak yang bekerja yaitu memanfaatkan lagi air kultur yang digunakan pada saat sebelumnya, tentunya setelah melalui proses penyaringan. Pengolahan tanah yang terus berputar sangat ideal untuk pengolahan tanah yang luas, bahkan di daerah dengan drainase rendah dan lahan sempit. Ada dua jenis sistem, satu adalah sistem resirkulasi tertutup, di mana seratus persen air diserap pada sistem, dan yang lainnya adalah mekanisme setengah-tertutup, di mana hanya setengah air limbah yang didaur ulang agar air tetap mengalir. perlu dikumpulkan. Dilengkapi dari luar Sistem resirkulasi tertutup digunakan dalam pertanian teknologi tinggi di bidang pertanian (Stickney, 1993 dalam Guk Guk. 2000). Sistem ini melibatkan proses sedimentasi, aerasi, biofiltrasi dan akustik tanaman (Liau dan Mayo) untuk mendapatkan nutrisi.
Setelah mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan, penting juga untuk memahami bagaimana sistem resirkulasi akuakultur bekerja? Ketika air di tangki budidaya mengandung banyak kotoran dan pakan ikan karena metabolisme, sistem diaktifkan dan mengalir ke tangki filter secara gravitasi melewati paralon yang berfungsi untuk menggabungkan. Dalam filter ini, proses terpenting dalam sistem resirkulasi akuakultur, proses filtrasi biologis, berlangsung. Barel filter termasuk filtrasi mekanis, filtrasi biologis, filtrasi kimia dan barel sterilisasi dan metode filtrasi lainnya. Bagian atas filter menggunakan busa untuk menyaring kotoran besar, seperti kotoran ikan. Di bawahnya Anda dapat menggunakan cangkang kerang air biasa, untuk lebih mudahnya Anda juga dapat menggunakan arang dan kerikil besar untuk menjernihkan air.
Setelah itu, air mengalir melalui filter biologis yang menggunakan cangkang kerang di bagian pertama dan kerikil atau serat yang lebih kecil di bagian kedua untuk memperluas permukaan, memungkinkan bakteri nitrifikasi menempel. Pada Penyaringan ini, sisa-sisa metabolisme ikan berubah menjadi senyawa amonia, yang lalu dimakan bakteri nitrifikasi, Nitrosomonas, yang memproduksi nitrit. Selain itu, nitrit difagositosis dengan bakteri nitrobacter dan diubah menjadi senyawa nitrat. Menormalkan amonia yang berada pada air.
Pada tahap paling ujung, air dinamis mengalir ke ember desinfeksi. Dalam tangki bakteri, penyinaran ultraviolet dilakukan agar parasit dan bakteri yang berada pada air yang dapat membahayakan ikan budidaya. Lalu, air di naikkan dan disalurkan kembali ke tangki kultur.
Itulah sedikit banyaknya penjelasan tentang sistem resirkulasi pada tambak yang menggunakan  Teknologi Integrated Multi Thropic Aquaculture (IMTA), semoga bisa menambah wawasan bagi teman teman yang membaca.