Mohon tunggu...
Irna Djajadiningrat
Irna Djajadiningrat Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Literasi

Sejatinya semua penghuni jagat raya memiliki derajat yang sama. Yang membedakan hanya budi baik atau buruk hati. https://bumiseniorcicibey.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan dan Isu Perubahan Iklim

3 Maret 2022   13:33 Diperbarui: 6 Maret 2022   07:28 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2 September 2022 mendatang, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) akan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim G20 untuk menyepakati hasil dari Kelompok Kerja dari EDM-CSW beberapa waktu yang lalu. Dalam pertemuan ini Indonesia akan mengajak negara-negara G20 untuk menunjukkan contoh-contoh yang dapat mendorong gerakan konkret penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Komitmen pemerintah untuk menurunkan  GRK ini patut didukung oleh berbagai lapisan masyarakat mengingat penurunan GRK akan memberi banyak manfaat. Selain penurunan GRK dapat meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim, tetapi juga memiliki  manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan kini dan yang akan datang “berketahanan iklim.”

Sangat tepat jika UNESCO menyatakan salah satu kunci keberhasilan  menangani dampak destruktif dari pemanasan global terhadap kehidupan adalah melalui lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan harus mampu mengintegrasikan isu yang berkaitan perubahan iklim ke dalam struktur kurikulum agar siswa memiliki “kesadaran” akan isu terkait dengan lingkungan, https://mediaindonesia.com/opini/471253/edukasi-literasi-iklim.


Selain melalui lembaga formal (baca: pendidikan), pengarusutamaan peran perempuan dalam memitigasi isu perubahan iklim dan menyikapi pemanfaatan energi terbarukan juga merupakan upaya yang cerdas. Perempuan bukan hanya “lekat” dengan persoalan yang berkaitan dengan energi karena secara sosio-kultural perempuan sebagai penyedia kebutuhan di dalam skala rumah tangga, lebih jauh lagi perempuan juga memiliki sifat-sifat “kodrati” dalam pola asuh yang memungkinkan menanamkan kesadaran kepada anak-anak dan kaumnya sendiri untuk memiliki kecintaan pada bumi.

Kombinasi antara penyedia kebutuhan rumah tangga dan sifat kodrati merupakan modal sosial untuk membantu menurunkan efek GRK dan mengumandangkan pentingnya isu perubahan iklim.

Bagi perempuan Indonesia di wilayah pedesaan yang kehidupannya berkutat dengan persoalan “dapur” ini sangat dekat dengan energi. Apalagi jika desa tersebut belum teraliri listrik dengan baik, perempuan kerap bekerja mencari dan mengumpulkan kayu bakar dan minyak tanah untuk keperluan memasak dan menerangi rumahnya. Perempuanlah orang pertama yang bertanggungjawab dalam pencarian sumber energi yang dapat menunjang keberlangsungan hidup keluarganya.

Begitu pula dengan perempuan perkotaan, meskipun memiliki peran ganda, perempuan di kota besar  bergelut dengan penggunaan energi seperti penggunaan peralatan masak rice cooker, air, kulkas, mesin cuci dan alat rumah tangga lainnya serta gawai. Semua serba berbasis energi.

Begitu dekatnya perempuan dengan pemanfaatan energi tidak dengan serta-merta perempuan menyadari bahwa penghematan listrik, air hingga pengurangan limbah rumah tangga memberikan kontribusi yang sangat  substantif.

Oleh karena itu perlu ada strategi yang mumpuni dan terpadu untuk melibatkan perempuan sebagai salah satu agen perubahan di bidang energi. Secara praktis, perempuan harus terlibat aktif dan mampu melihat dirinya sebagai bagian penting dalam perubahan cara pandang dan peran dalam isu ini.

Selain itu penting pula mengintegrasikan perspektif gender di seluruh program perubahan iklim, penurunan emisi GRK dan pemanfaatan energi terbarukan  untuk secara efektif menangani kebutuhan dan prioritas perempuan dan laki-laki.

Meningkatkan kehadiran perempuan dalam posisi kepemimpinan baik di sektor publik maupun swasta dapat pula memberikan fokus yang kuat untuk mengatasi perubahan iklim dan memastikan kelestarian lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun