Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Keramba Jaring Apung Lepas Pantai, Berpotensikah?

10 April 2018   09:55 Diperbarui: 10 April 2018   10:03 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mongabay.co.id

Baru-baru ini, perikanan Indonesia sedang diramaikan dengan pembangunan keramba jaring apung lepas pantai di Pangandaran. KJA lepas pantai ini ramai diperbincangkan karena merupakan hal pertama di Indonesia. Sebenarnya apa sih KJA lepas pantai itu?

Kenapa keramba jarring apung lepas pantai?

KJA lepas pantai merupakan teknologi industri perikaan Norwegia. KJA lepas pantai merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan budidaya perikanan dengan skala industri untuk jenis ikan kakap putih. KJA lepas pantai ini bekerja berdasarkan sistem dan otomatisasi. 

Meskipun nelayan Indonesia sudah menguasai teknologi dari mulai proses pembenihan, pendederan, sampai pembesaran, namun diharapkan dengan menggunakan teknologi ini dapat mendorong produksi perikanan. Kelebihan KJA lepas pantai ini adalah terdapatnya pusat kontrol kegiatan KJA. Pusat kontrol ini berfungsi untuk memantau penebaran benih, pakan, komunikasi, akomodasi, gudang pakan hingga pembangkit listrik.  

Kenapa kakap putih?

Jenis ikan yang akan dibudidayakan di KJA lepas pantai adalah  jenis ikan kerapu dan kakap putih. Pemilihan jenis kakap putih ini sudah melalui tahap pertimbangan yang matang. Jika kita melihat hasil produksi kakap negara Indonesia tahun 2014, Indonesia menempati urutan pertama (129,7 ribu ton) dibanding dengan negara lain seperti Nigeria (9,6 ribu ton), Malaysia (3,9 ribu ton), dan Nikaragua (1,9 ribu ton).

Kakap putih termasuk jenis komoditi laut yang mudah dibudidayakan. Kakap putih juga bisa diolah dalam bentuk berbagai macam makanan. Selain itu juga, kakap putih sudah memiliki pasar terbuka hingga Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Tiongkok, dan negara lainnya.

Adakah potensi dari KJA lepas pantai ini?

Pada setiap lokasi KJA lepas pantai yang dibangun, terdapat 8 unit lubang KJA yang nantinya akan ditebar bibit ikan kakap putih dengan jumlah antara 120 hingga 150 ribu ekor. Setiap karamba diproyeksikan mampu memanen ikan hingga 118 ton atau 945 ton untuk setiap lokasi kja lepas pantai. 2.835 ton dari k eseluruhan tiga KJA yang akan beroperasi dengan nilai ekonomi mencapai Rp 181 miliar. Proyeksi ini didapat dari pemeliharaan di keramba yang waktu minimalnya delapan bulan untuk ukuran 600 gram.

 Dengan adanya teknologi budidaya perikanan ini, memang diharapkan produksi perikanan dari jenis ikan kakap putih dapat meningkat. Selain untuk pemasukan kas negara, hasil budidaya KJA lepas pantai ini tidak lepas dari harapan pemerintah dan pelaku sektor perikanan untuk dapat dinikmati juga oleh masyarakat Indonesia sendiri. Ya kali ikan Indonesia hanya dinikmati oleh orang asing, kita ga mau gitu?

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun