Mohon tunggu...
Irna Nurfadilah
Irna Nurfadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

STUDY

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kajian Teori Kerajinan Bambu dan Tujuh Alat Pengendali Kualitas

19 Mei 2024   16:10 Diperbarui: 19 Mei 2024   16:35 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A.  Teori Kerajinan Bambu

1. Pengertian Bambu

Bambu dikenal dengan nama lain bukuh atau aur adalah tumbuhan berbunga menahun hijau abadi dalam subfamili Bambusoideae yang termasuk famili poace ( rumput-rumputan). Bambu merupakan salah satu tanaman yang tumbuh paling cepat. Bambu merupakan tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dan laju pertumbuhan bambu ditentukan oleh kondisi tanah setempat, iklim dan spesies. Tingkat pertumbuhan bambu yang paling umum adalah sekitar 3 hingga 12 cm perhari. Beberapa jenis bambu bisa mencapai tinggi lebih dari 30 meter dan diameter batang hingga 30 centimeter. (Pusat pengendalian pembangunan ekorigen kalimantan kementrian lingkungan hidup dan kehutanan :2017).

2. Kerajinan Bambu

Menurut Dr.H.Widjaja, M.Si., seorang ahli bambu di Indonesia mengemukakan bahwa kerajinan bambu adalah salah satu bagian dari budaya dan sejarah yang mencerminkan kreatifitas dan keterampilan masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang berkelanjutam. Bambu merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat dijadikan potensi kerajinan. Bambu dapat diolah menjadi berbagai jenis kerajinan dan produk yang mempunyai nilai jual. Dalam hal ini bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan yang mempunyai nilai jual.

B. Seven Tools

Menurut Gasperz (1998) dalam penelitian Luluk Suryani (2015), Seven Tools atau yang sering disebut sebagai problem solving yaitu tujuh alat  yang dapat digunakan untuk pengendalian kualitas. Tujuh alat  ini dapat digunakan oleh berbagai lini produksi untuk melakukan perbaikan dan memecahkan masalah. Dengan menggunakan metodologi problem solving, organisasi dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan mereka. Ada berbagai metode yang digunakan antara lain Check sheet (lembar pengecekan), histogram, pareto chart, peta pengendali (control chart), scatter diagram,  diagram stratifikasi, dan diagram sebab akibat (diagram fishbone).

1. Cheeck sheet 

Menurut Gaspersz (2007) dalam penelitian Luluk Suryani, check sheet adalah formulir yang berisi dokumen yang akan diperiksa. Tujuan dari formulir ini adalah untuk menyediakan cara yang mudah dan ringkas dalam pengumpulan dan mencatat data. Check sheet berfungsi sebagai catatan yang sederhana dan teratur, yang membantu dalam mengontrol proses dan pengambilan keputusan. Dengan menggunakan check sheet, data dapat dicatat dengan jelas dan terstruktur, sehingga memudahkan dalam menganalisis dan memahami informasi yang terkumpul.

2. Histogram

Histogram yaitu metode yang digunakan dalam menyajikan data secara grafis dalam bentuk rangkuman, sehingga memudahkan analisis data. Histogram menggambarkan seberapa sering elemen-elemen dalam suatu proses muncul atau terjadi. Metode ini dapat membantu dalam memvisualisasikan distribusi data dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pola dan karakteristik data yang diamati. Dalam penelitian Luluk Suryani, Yamit (2010) menjelaskan bahwa histogram yaitu sebuah alat yang berfungi untuk menyajikan data dalam bentuk grafik, yang menggambarkan seberapa sering elemen-elemen dalam proses muncul. Dengan menggunakan histogram, data dapat disajikan dengan jelas dan terstruktur, sehingga memudahkan dalam menganalisis dan memahami distribusi data yang diamati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun