Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tipuan (Bodoh) Atas Nama Telkomsel

17 Oktober 2016   15:40 Diperbarui: 17 Oktober 2016   17:09 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: www.aeon.co.za

Siang ini saya mendapatkan telepon dari nomor +6281224714098 yang mengaku Bapak Aditya sebagai perwakilan dari Telkomsel. Ia menanyakan nama saya dan memastikan bahwa nomor telepon yang saya gunakan adalah nomor saya sendiri. Kemudian dia menginformasikan bahwa saya mendapatkan penghargaan karena saya sudah menjadi pelanggan Telkomsel. Jadi saya berhak atas hadiah berupa uang tunai senilai delapan juta rupiah plus pulsa gratis. Saya menduga ini adalah salah satu bentuk penipuan, jadi saya mulai mengikuti alur pembicaraannya.

Tiba-tiba saja dia menanyakan kartu ATM apa yang saya gunakan. Saya jawab bahwa saya tidak punya kartu ATM. Tapi kemudian dia tetap memaksa dan bertanya apakah saya menggunakan ATM atas nama orang lain seperti saudara/keluarga/teman. Ketika saya tanya kenapa harus pakai ATM, alasan yang dia berikan adalah karena mereka sudah bekerja sama dengan pihak bank, dan hadiah uang akan dikirimkan via ATM setelah saya memasukkan nomor telepon saya. 

Saya semakin yakin bahwa ini adalah percobaan penipuan. Jadi saya memintanya mengirimkan surat pemberitahuan resmi karena saya merasa tidak pernah ikut undian / kuis semacamnya. Tapi ia bersikeras meyakinkan saya bahwa saya mendapatkan hadiah tanpa mengikuti undian manapun. Dan ketika saya juga tetap meminta dia mengirimkan surat resmi, tiba-tiba dia bilang OK dengan nada suara yang terdengar marah. Dan telepon pun diputus.

Saya tidak tahu apakah ini merupakan salah satu bentuk modus penipuan baru atau 'lagu lama'. Saya hanya agak kaget karena sebelumnya saya tidak pernah mengalami tipe penipuan seperti ini, yang biasanya hanya saya dengar dari orang lain. Yang jelas supaya kita tidak terjerumus dalam percobaan penipuan semacam ini, ada baiknya kita memastikan beberapa hal:

1. Jangan sekalipun memberikan informasi krusial yang berkaitan dengan keuangan kita seperti, PIN/password/ATM/credit card/buku tabungan dan lainnya. Perusahaan / instansi / lembaga manapun seharusnya tidak akan meminta informasi semacam ini jika berkaitan dengan pemberian hadiah. Jika ada yang meminta info semacam ini, Anda wajib curiga bahwa Anda sedang berusaha ditipu.

2. Jika memang kita diberitahukan bahwa kita memenangkan sesuatu, pastikan kita memang ikut undian / program tertentu. Tidak mungkin ada perusahaan yang memberikan hadiah tanpa alasan. Sesuatu yang Too good to be true patut dicurigai.

3. Jika memang orang tersebut mengaku dari perusahaan / bank / instansi / lembaga resmi, pastikan nomor yang muncul adalah nomor dari pesawat telepon. BUKAN NOMOR HANDPHONE. (Apalagi jika sebelumnya muncul notifikasi Pop Call, seperti yang sudah saya terima). Selain itu biasanya informasi semacam ini tidak hanya diberikan via telepon, tetapi juga melalui surat / email resmi dengan nama dan alamat yang dapat dipastikan validitasnya.

4. Biasanya si penipu akan berbicara dengan nada yang cepat / buru-buru / panik. Tujuannya supaya kita ikut bingung / panik (jika informasi yang disampaikan adalah berita buruk) dan melakukan apa yang disuruh / menjawab apa yang ditanyakan. Tetaplah tenang dan coba tanyakan berbagai macam hal untuk memastikan apakah berita yang disampaikan benar atau tidak. Bila perlu tanya nama, jabatan dan nomor yang bisa dihubungi. Biasanya mereka mau instruksinya langsung dilakukan tanpa ada penundaan.

Pada dasarnya penipu semacam ini tidak pintar. Tidak ada riset yang dilakukan. Mereka hanya memilih nomor secara random dan berharap si calon korban 'termakan' tipuan. Oleh sebab itu kita harus selalu waspada supaya tidak tertipu oleh orang bodoh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun