Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Satu Indonesiaku" Mengingatkan Kita sebagai Bangsa yang Bhinneka dan Hidup di Negeri yang Kaya

19 Maret 2017   13:30 Diperbarui: 19 Maret 2017   13:41 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah dengar lagu "Satu Indonesiaku"? Menurut pendapat Anda, bagaimana kesan terhadap lagu ini?

Saya sendiri pertama kali melihat video "Satu Indonesiaku" saat nonton di bioskop. Lagu ini diputar sebagai pembuka sebelum film dimulai. Dan saat melihatnya, jujur, saya sampai merinding. Mungkin karena didukung sound system yang keras dan jernih disertai cahaya yang gelap, semua penonton menjadi seakan-akan begitu terpaku. Dan meskipun lagu ini sudah dirilis sejak bulan Desember 2016 lalu, tak ada salahnya saya menuliskan kesan yang saya dapat setelah mendengar kembali lagu ini di Youtube.

Lagu "Satu Indonesiaku" sebenarnya bukan lagu baru, melainkan merupakan kombinasi empat judul lagu yakni, "Rayuan Pulau Kelapa" ciptaan Ismail Marzuki, "Kolam Susu" ciptaan Yok Koeswoyo, "Zamrud Khatulistiwa" ciptaan Guruh Soekarno Putra, dan "Pemuda" ciptaan Chandra Darusman. 

Meski sebenarnya lagu-lagu ini sudah dikenal sebelumnya, tapi yang membuat menjadi spesial (setidaknya menurut saya) adalah karena lagu ini dinyanyikan oleh kurang lebih 30 penyanyi papan atas Indonesia dari lintas generasi dan lintas genre yang diaransemen ulang oleh Erwin Gutawa. Ketigapuluh penyanyi tersebut antara lain Andre Hehanusa, Tantowi Yahya, Vina Panduwinata, Ariel "Noah", Gita Gutawa, Judika, Raisa, Afghan hingga Cita Citata dan Ike Nurjanah dengan cengkok dangdutnya yang khas, serta artis-artis lainnya. Bahkan kabarnya, para penyanyi ini tidak mendapatkan bayaran sepeserpun!

Sumber: wowkeren.com
Sumber: wowkeren.com
Lagu ini digagas oleh salah seorang penyanyi aliran country Indonesia, Tantowi Yahya, yang kini sudah lebih banyak berkecimpung di dunia politik. Ide proyek ini rupa-rupanya muncul setelah melihat situasi dan kondisi Indonesia saat ini yang tampak mulai melupakan kebhinekaan kita.

Mungkin ada beberapa pihak yang tidak menyukainya. Tapi saya pribadi sangat terkesan dengan lagu ini. Aransemennya dibuat lebih modern dan kekinian sehingga lebih "ramah" dan menarik untuk  didengar oleh telinga-anak-anak muda. Sebab biasanya lagu-lagu bertema Indonesia kurang suka didengar anak-anak muda zaman sekarang, karena  mungkin terasa kaku dan terlalu nasionalis.

Sumber: youtube.com
Sumber: youtube.com
Sangat jelas bahwa lagu "Satu Indonesiaku" ingin mengingatkan kita tentang tanah air kita yang begitu kaya dengan keanekaragaman suku bangsa, bahasa dan hasil bumi dan keindahan alam. Lagu ini juga mengajak kita untuk mengembalikan ciri khas dari sikap dan perilaku bangsa yang bertenggang rasa, bertoleransi terhadap perbedaan, mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi & golongan, dan yang pasti sikap memelihara dan mencintai lingkungan.

 Jangan lagi ada penyebaran isu-isu kebencian yang membawa-bawa SARA, mudah tersinggung atau tersulut kemarahan karena pengaruh dari kelompok-kelompok tertentu, pengrusakan lingkungan dan sebagainya. Keberagaman sudah jelas merupakan identitas bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika sudah lama menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain dalam menyikapi perbedaan. Jadi jangan sampai citra kita menjadi contoh buruk bagi negara lain, karena masyrakatnya tidak bisa bertoleransi terhadap perbedaan yang ada.

Banyak yang bilang, demokrasi bangsa Indonesia sedang diuji. Apapun istilahnya, saya sangat berharap bahwa masyarakat kita bisa kembali seperti dulu. Cinta damai, ramah dan sangat bertoleransi.

Sebenarnya lagu-lagu modern yang bertemakan Indonesia bukan sekali ini saja diputar di bioskop. Sebelumnya sudah ada "Untukmu Indonesiaku" karya Guruh Soekarno Putra. Saya rasa akan lebih baik jika lagu-lagu semacam ini jangan hanya diputar di bioskop saja, tetapi juga di televisi-televisi swasta maupun radio

Kalau perlu lagu-lagu lain bertema Indonesia diaransemen ulang untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap Tanah Air. Memang menumbuhkan rasa nasionalisme tidak bisa hanya lewat lagu. Tapi ibarat musik, sebuah lagu yang indah baru bisa tercipta jika terdiri dari nada-nada yang berlainan yang harmonis. Begitu juga Indonesia, meskipun ada banyak sekali perbedaan dan keragaman, tapi jika bangsanya bisa menghargai setiap perbedaan, tentu negara kita akan menjadi negara yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun