Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah memang melambangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan kemakmuran. Maka tak heran Imlek identik sekali dengan warna merah. Harapannya tentu tahun yang baru akan penuh dengan kebahagiaan, keberuntungan, dan kemakmuran.
Selain pernak-pernik di atas, pedagang angpao tak kalah ramai. Kios mereka memajang berbagai macam model angpao berwarna merah. Mulai dari yang ukuran pendek hingga panjang. Mulai dari yang berbahan kertas hingga berbahan kain seperti dompet.
Setiap bungkus angpao berisi 6 hingga 10 lembar dengan harga yang bervariasi. Jadi kepingin juga beli angpao meski nggak tahu bakal dipakai juga atau nggak. Hihi..
Angpao memang salah satu perlengkapan yang paling krusial saat merayakan Imlek. Angpao ini biasanya diberikan oleh orang yang lebih tua dan sudah menikah kepada yang lebih muda.
Pemberian angpao merupakan bentuk ucapan syukur atas rezeki yang diterima selama satu tahun dan berbagi berkat kepada orang lain.
Konon sekalinya kita sudah memberi angpao, di tahun-tahun berikutnya kita tidak boleh absen ngasih angpao kalau tidak mau rezekinya seret. Maka tak heran, berburu angpao adalah hal yang paling ditunggu oleh anak-anak dan para jomblo saat momen Imlek. Hihihi..
Nostalgia Wisata Kuliner
Bicara soal Imlek, tentu kurang lengkap rasanya jika tidak ada kuliner khas Imlek. Apalagi kalau bukan Kue Keranjang!
Dulu saya pikir kue ini bentuknya benar-benar seperti keranjang. Eh ternyata sama aja dengan dodol. Jadi selain pernak-pernik Imlek tadi, banyak juga pedagang yang menjajakan Kue Keranjang.