Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buku, Belajar, dan Berbagi, Tiga Hal yang Kupelajari dari Mamak

2 Desember 2020   10:41 Diperbarui: 2 Desember 2020   10:49 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi di masa pandemi seperti ini, banyak orang yang kurang beruntung. Pekerjaannya tidak lancar, penghasilan menurun drastis, pemotongan upah kerja, hingga PHK. Meski saat ini adalah masa serba susah, sebisa mungkin kita tetap saling membantu.

Dan satu hal yang pasti, jangan pernah mengharapkan imbalan atas bantuan yang sudah kita berikan. Itulah mengapa pentingnya memberi sesuai dengan kemampuan. Jadi jangan sampai nanti muncul penyesalan setelah membantu orang lain. Perkara orang yang kita bantu itu ingat untuk membalas budi atau tidak, bukan lagi urusan kita. Sebagai contoh, kalau saya berani meminjamkan uang kepada orang lain, saya juga sudah harus siap jika uang yang saya pinjamkan itu tidak dikembalikan. Itulah mengapa kalau saya meminjamkan uang, harus sesuai kemampuan saya.

Saya berusaha selalu menerapkan prinsip seperti itu dalam kehidupan sehari-hari saya. Tidak mudah memang, karena sikap mendahulukan kepentingan pribadi adalah manusiawi. Tapi yang penting adalah bagaimana supaya kita mau rendah hati untuk melihat dari sudut pandang berbeda. Percaya tidak percaya, berkat akan selalu ada untuk orang-orang yang mau berbagi. Mungkin tidak langsung terlihat atau terasa saat itu juga. Tapi berkat itu akan datang di waktu yang tepat.

Masih banyak hal-hal yang saya pelajari dari Mamak terutama yang tidak saya dapatkan di sekolah. Namun tiga hal inilah yang selalu saya ingat hingga membentuk karakter saya yang sekarang. Dan pastinya ketiga hal ini akan saya turunkan kepada anak saya kelak, meski mungkin dengan cara yang berbeda. Maka tidak salah ada istilah Ibu adalah sekolah pertamaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun