Jadi sudah terbayang kan bagaimana usaha yang harus dilalui untuk mengikuti tes CPNS ini? Dan ketika pelamar tidak lulus, saya yakin rasa campur-campur yang pahit tadilah yang langsung menghampiri. Bahkan katanya rasanya melebihi sakit hati ditolak pacar atau ditinggal kawin (bener gak tuh ya?)
Tapi tenang, saya paham betul rasa kecewa dan sakit hati yang khas itu. Beneran! Karena saya sudah pernah melaluinya tiga kali. Ya, TIGA! Dan akhirnya saya berusaha menerima dan berpikir bahwa CPNS bukan jalan saya. Ketika saya menyerah, kebetulan persyaratan usia sudah tidak memenuhi lagi.
Tetap Semangat
Untuk menyemangati mereka yang belum lulus, biasanya orang-orang terdekat kita akan melontarkan kalimat-kalimat seperti berikut, "Jangan berkecil hati, masih ada kesempatan yang lain" atau "yo semangat, tahun depan coba lagi" atau "Ya sudah jangan kecewa, mungkin jalanmu bukan di sana. Sabar ya" dan macam-macam lainnya.
Klise? Memang betul. Yang namanya bicara memang kelihatan gampang. Mereka tidak merasakan langsung usaha yang kita lakukan. Apalagi ketika salah satu keluarga ada yang lulus. Besar kemungkinan rasa iri hinggap di hati. Apalagi kalau kita sampai dibanding-bandingkan dengan mereka yang lulus. Pasti membuat rasa iri kita menjadi kesal atau bahkan dengki.
Perasaan-perasaan semacam ini bila tidak dikontrol, akan menjerumuskan kita ke tahap depresi hingga melakukan hal-hal yang berlebihan, macam bunuh diri. Ah yang bener aja!
Saya serius loh. Ada orang yang merasa ingin bunuh diri karena tidak lulus CPNS. Tapi itu menunjukkan bahwa motivasi kita menjadi CPNS terlalu berlebihan sehingga menyita seluruh ambisi kita. Dan ketika ambisi tersebut tak terpenuhi, rasanya hancur sudah.
Jadi tanpa bermaksud menghibur secara klise untuk kalian-kalian yang kebetulan belum lulus CPNS, berikut sedikit poin penting yang bisa diterapkan dan semoga bisa membuat kalian tetap bersemangat:
Introspeksi dan persiapkan kembali dirimu
Untuk kalian yang tidak lulus namun masih memiliki kesempatan di tahun berikutnya, tetap tenang dan jangan patah semangat. Fakta bahwa begitu banyaknya pelamar yang bersaing untuk menduduki sebagian kecil kursi (ibaratnya 100 pelamar untuk 1 kursi), tidak bisa kamu abaikan. Kalau sudah begini, faktor keberuntungan juga berperan.
Jangan berlarut-larut dalam kekecewaan atau sakit hati karena hal-hal tersebut justru akan semakin menjauhkan kita dari keberuntungan. Begitu pendaftaran kembali dibuka, lakukan yang terbaik!
Ikhlas dan berusaha berpikir positif
Lalu bagaimana jika sudah berkali-kali tes namun tetap tidak lulus hingga pada akhirnya tidak bisa lagi ikut seleksi awal karena ada beberapa ketentuan yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan?