Itu baru persiapan pemberkasan. Kalau betul-betul niat, seseorang bisa ikut bimbingan tes khusus persiapan CPNS, dimana jumlah biaya yang dibutuhkan tidak sedikit juga.
Atau kalau memang terkendala biaya kursus, mereka membeli buku-buku latihan tes CPNS yang super tebal untuk dipelajari secara otodidak. Mulai dari Tes Kemampuan Dasar (TKD), Tes Kemampuan Bidang, Psikotes hingga tes bidang khusus lainnya seperti tes fisik.
Pokoknya segala usaha dikerahkan. Waktu, tenaga, biaya, emosi, dan lainnya. Kalau kebetulan si pelamar belum bekerja atau fresh graduate, mungkin waktu tidak menjadi masalah karena mereka memiliki banyak waktu luang untuk melakukan persiapan.
Meski begitu, biaya kemungkinan akan menjadi kendala karena mereka belum memiliki penghasilan. Biaya yang saya maksud disini bukan 'biaya' yang harus disetor ke pansel (panitia seleksi) atau bentuk kecurangan lainnya loh ya. Tapi biaya yang dibutuhkan untuk mempersiapkan berkas-berkas, seperti legalisir ijazah, pasfoto, sewa scanner dan internet (bagi yang tidak punya akses internet), transportasi, dll.
Tapi kalau si pelamar kebetulan sudah bekerja, mungkin biaya persiapan tidak masalah, tapi pastinya membutuhkan effort yang lebih untuk membagi waktu antara bekerja dan persiapan tes.
Meskipun itu tengah malam dan mengorbankan waktu tidur demi meng-upload berkas. Dan setelah itu tinggal menunggu sambil harap-harap cemas, apakah mereka akan lolos seleksi tahap pertama atau tidak.
Pasalnya, tahap seleksi berkas ini boleh dikatakan sangat ketat. Satu saja persyaratan tak dipenuhi (bahkan yang terkesan sepele seperti ukuran file yang di-upload tidak sesuai), bisa saja membuat pelamar tidak lolos. Wew!
Jika pelamar kebetulan lulus seleksi berkas, masih ada tahap berikutnya yakni TKD yang biasanya dilakukan melalui sistem komputerisasi CAT. Pelamar tidak boleh lengah untuk terus memantau jadwal dan tempat pelaksanaan tes berikutnya.
Dan yang paling penting pelamar sudah mempersiapkan diri dengan belajar materi-materi dasar seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan lainnya, di mana tes tersebut harus selesai dalam waktu tertentu. Dan hasil skor yang diperoleh (yang memenuhi passing grade) akan di-ranking untuk menentukan pelamar lolos atau tidak.
Pada beberapa instansi, pelamar yang lulus TKD harus mengikuti tes lainnya. Tapi mungkin ada juga yang selesai di TKD dan langsung proses pemberkasan akhir. Jadi tergantung pada kebijakan masing-masing instansi yang dilamar.