Dari namanya sudah tahu dong ya ini tempat apa? Sebenarnya ada banyak kafe es krim atau gelato di sekitar Yogyakarta. Tapi kebetulan saya mendapat rekomendasi tempat ini dari instagram juga. Dan buat kompasianer yang hobi makan es krim atau gelato, bolehlah coba mampir ke sini. Gelato-nya benar-benar serius dan rasanya enak, gak kalah dengan rasa es krim branded di mal-mal Jakarta. Mereka punya lebih dari sepuluh varian rasa yang unik-unik!
Es krim dengan ukuran cup terkecil ini harganya Rp. 20.000 dengan 2 scope gelato (Dokpri)
Dan yang paling penting, harganya juga cukup bersahabat dengan kantong. Ada 3 varian cup gelato yakni berukuran kecil, sedang dan besar mulai harga Rp. 20.000. Bagi yang suka makan es krim cone juga ada loh.
Interior lantai 1 kafe (Dokpri)
Selain itu, Tempo gelato juga menyediakan air putih gratis karena biasanya kita akan merasa haus setelah makan es krim. Selain itu sambil ngobrol-ngobrol, kamu juga bisa foto sambil pegang
cup gelato atau sambil makan
cone gelato, karena ruangannya didesain sangat instagramable. Oke kan?
Interior lantai 2 kafe (Dokpri)
Tempo Gelato bisa kamu temukan di jalan Kaliurang. Cocok banget kan setelah panas-panasan naik jeep di
wisata Merapi Lava Tour, mampir deh ke sini untuk makan gelato. Cihuy!
Abhayagiri Restaurant
Jujur saya sendiri awalnya tidak tahu apa istimewanya tempat ini. Tapi karena salah seorang teman merekomendasikan dan katanya gak bakal nyesel kalau ke sana, akhirnya saya browsing duluan. Intinya Abhayagiri merupakan semacam restoran fine dining yang menyuguhkan pemandangan kota Yogyakarta dari atas.
Area untuk melihat pemandangan dari atas (Dokpri)
Namanya juga
fine dining, sudah bisa dikira-kira lah ya
range harganya. Jadi awalnya kami hanya berniat untuk minum sambil numpang foto saja. Kami sengaja berkunjung saat sore karena (lagi-lagi) katanya sore adalah waktu yang tepat untuk foto-foto, terutama di salah satu spot khusus.
Spot yang paling terkenal untuk berfoto saat sore hari (Dokpri)
Tapi tak disangka, selama bulan Ramadan, restoran ini hanya membuka menu
buffet saat sore hingga malam. Akhirnya mau tak mau kami tetap mengambil menu
buffet karena sudah terlanjur jauh-jauh datang ke sana, padahal sebelumnya kami berencana makan malam di Raminten Kota Baru. Kebayang dong bedanya Abahaygiri dengan Raminten? Hahaha..
Suasana di bagian luar restoran (Dokpri)
Jadi, bagaimana kesan dan pesannya? Dari sisi suasana dan desain interiornya, saya akui Abhayagiri cukup pintar memilih lokasi. Karena letaknya berada di atas, kita bisa melihat pemandangan kota Yogyakarta dan siluet Candi Prambanan di kejauhan (karena lokasinya memang masih berada di daerah Prambanan).
Pemandangan dari atas. Apakah Kompasianer bisa melihat siluet Candi Prambanan? (Dokpri)
Tapi untuk mencapainya, lumayan "mikir" sih. Bukan apa-apa, karena lokasinya yang agak terpencil itu, kita harus melewati jalan-jalan kecil dan menanjak. Belum lagi pintunya agak tersembunyi. Bahkan kami sempat tertipu oleh
Google Map dan nyasar ke jalan buntu! Untuk makanan memang cukup bervariasi, tapi jujur saja menurut saya rasanya biasa-biasa saja. Ya plus minus gitu deh.
Jalan Malioboro
Lihat Trip Selengkapnya