3. Mirror Selfie
Mirip dengan Gym Selfie tadi, tapi kalau yang ini selfie-nya di depan kaca yang biasanya menampilkan kostum mereka hari itu atau saat mencoba pakaian di ruang ganti. Sudah posenya sama, angle-nya sama (saya percaya tiap orang punya angle tertentu yang bisa memperlihatkan pose terbaiknya saat difoto), dikolase pula.Â
Dan yang membuat saya bingung, handphone-nya kan juga kelihatan. Sudah begitu arah pandangnya kebanyakan melihat lensa kamera dan bukannya ke cermin. Apa sih yang sebenarnya mau disampaikan?
4. Menggunakan Inspiration Quote yang tidak nyambung
Sumber: wittyandpretty.com
Ini juga yang paling membuat saya bingung. Fotonya apa, keterangannya (
caption) apa. Dan kebanyakan foto
selfie dengan
angle candid, lalu
caption-nya berupa
inspirational quotes yang sama sekali gak nyambung. Maksudnya kepingin dikira cantik luar (wajah) dalam (otak) gitu? Dan belum tentu
quotes tersebut diciptakan dari pikirannya sendiri. Kebayang dong perasaan si pencipta
quote ketika kata-kata bijaknya dijiplak begitu saja hanya untuk menyertai foto
selfie orang lain.
5. #please #stop #use #so #many #hashtag
Sering dong lihat foto yang kebanyakan menggunakan hashtag? Itu loh tanda pagar supaya fotonya bisa muncul kalau orang lain sedang mencari foto yang satu tema. Caption fotonya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sementara hashtag-nya segambreng dan kata-katanya mirip-mirip. Memangnya tidak bisa menggunakan beberapa hashtag saja, tapi "kata"-nya to the point alias SEO (Search Engine Optimization).
6. Posting foto berkali-kali dalam satu hari
Ini juga bikin sebal. Sudah fotonya mirip-mirip, kebanyakan foto selfie, kebanyakan menggunakan hashtag, menggunakan quote yang tidak nyambung, posting-nya bisa berkali-kali pula dalam satu hari. Sorry to say, orang yang hobinya seperti ini, calon-calon saya unfollow.
Nah Kompasianer, ada yang hobi posting foto di Instagram seperti itu nggak? Mulai dikurangi deh ya. Percaya deh, foto-foto semacam itu sangat mengganggu mata orang lain. Selfie atau wefie memang tidak dilarang, tapi sebaiknya frekuensinya dikontrol.Â
Lebih baik kalian mem-posting foto objek wisata atau kuliner yang cantik-cantik atau anti-mainstream sekalian, foto dengan teknik atau angle yang unik, maupun foto kegiatan sosial. Kalaupun ingin menampilkan caption foto, sebaiknya singkat padat dan jelas atau paling tidak penjelasannya nyambunglah dengan dengan isi fotonya.
Lihat Lyfe Selengkapnya