Karena Bank Indonesia telah meminta seluruh bank dan lembaga pembiayaan menyampaikan IDI Historis melalui Sistim Informasi Debitur, sehingga seluruh data-data terkait pembiayaan yang telah diterima masyarakat di Indonesia tercatat pada SID. Â Informasi ini dapat dibaca oleh seluruh bank dan lembaga pembiayaan yang telah menyampaikan datanya ke SID di Bank Indonesia.
Data pada SID menjadi informasi yang sangat membantu bank dan lembaga pembiayaan lainnya untuk menentukan layak atau tidaknya seseorang/debitur untuk menerima ataupun menggunakan layanan keuangan perbankan dan lembaga pembiayaan. Â Sehingga apabila pembiayaan debitur ditolak oleh salah satu bank atau lembaga pembiayaan, maka si debitur akan mengalami kesulitan mengakses pembiayaan dimanapun.Â
Data pada SID juga menjadi bentuk antisipasi terhadap berbagai macam kemungkinan yang bisa saja mengganggu kinerja bank dan lembaga pembiayaan seperti kredit macet (Non Performing Loan) atau pemberikan kredit yang tidak produktif.
Transparansi Data
Pembukaan Gerai Info pada 2007 merupakan implementasi transparansi data. Â Masyarakat dapat memeroleh informasi terkait kredibilitas data keuangan mereka baik melalui perbankan, lembaga keuangan non bank/pembiayaan maupun Bank Indonesia. Masyarakat atau Debitur dapat melakukan komplain atau pengaduan terkait pencatatan IDI Historis mereka yang berada di perbankan.
Apabila terjadi ketidakcocokan, masyarakat dapat mengadukan ke Gerai Info yang disediakan baik di kantor pusat maupun Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Selanjutnya Bank Indonesia akan melakukan koordinasi dengan pihak perbankan atau lembaga pembiayaan terkait data tersebut. Mediasi dimaksud agar tidak terdapat assymetric informationyang diharapkan dapat diselesaikan secara bilateral. Â Namun kenyataannya, terdapat berbagai permasalahan yang pada akhirnya berdampak ke ranah hukum.
Bukan Sekedar Informasi
Terbukti bahwa SID menjadi sarana untuk memperkuat infrastruktur sistem keuangan Indonesia yang bertujuan meminimalkan assymetric information dalam penyediaan dana antara debitur dan kreditur serta menunjang terciptanya sound credit culture di Indonesia.Â
Data pada SID menjadi penting dan berharga karena memiliki manfaat antara lain;
Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan analisis keputusan pemberian kredit;
Sarana deteksi dini atas penyimpangan yang dilakukan debitur (fraud alert), menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan perekrutan, mutasi, rotasi dan promosi pegawai  bagi industri keuangan baik bank maupun non bank;