Sejarah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) awal didirikan pada 5 Januari 1973 di Jakarta melalui fusi Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia, Partai Syarikat Islam Indonesia, dan PERTI. PPP bertujuan untuk memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial di Negara Kesatuan Republik Indonesia. pada pemilu 1971, Presiden Soeharto menganjurkan penyederhanaan partai politik, serta inisiatif buat menggabungkan empat partai Islam terus berlanjut. pada tanggal 5 Januari 1973, keempat partai tersebut mengatakan fusi mereka dalam sebuah rapat di Jakarta. PPP kemudian menjadi partai politik yang mewakili aspirasi umat Islam dan bertanggung jawab dalam menjaga kesesuaian peraturan perundang-undangan dengan asas Islam.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Sulawesi Tenggara beberapa tahun belakang memiliki penurunan perolehan suara di kalangan masyarakat yang beberapa kali terjadi Penurunan basis massa ini terlihat dengan hilangnya wilayah kemenangan PPP dalam beberapa gelaran pemilu. Selain kehilangan wilayah kemenangan, PPP harus kehilangan 16 daerah pemilihan yang menjadi andalan untuk meraih kursi pada Pemilu 2019 lalu.
Mayjen TNI (purn) Andi Sumangerukka (ASR) dilantik sebagai ketua Dewan Pimpinan wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sultra periode 2023-2028. Andi Sumangerukka dalam sambutannya, mengatakan, siap memenangkan partai berlambang Kabah beserta seluruh pengurus pada Pemilihan umum atau Pemilu 2024. dengan dilantiknya Andi Sumangerukka menjadi ketua PPP semoga bisa mendapatkan banyak suara kali ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H