Mohon tunggu...
IRMAWATI
IRMAWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca, menonton video dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

kesehatan lingkungan dalam menunjang kualitas hidup masyarakat

24 Desember 2024   19:10 Diperbarui: 24 Desember 2024   18:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Kesehatan lingkungan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kualitas hidup masyarakat. Lingkungan yang bersih dan sehat berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental individu, serta produktivitas masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatnya urbanisasi dan perubahan iklim, tantangan terkait kesehatan lingkungan semakin kompleks, sehingga pemahaman yang mendalam mengenai peran kesehatan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari menjadi krusial.
Latar Belakang
Lingkungan yang bersih dan sehat adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik dan mental masyarakat. (Kementrian Kesehatan, 2016) menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang buruk dapat menyebabkan penyakit seperti infeksi saluran pernapasan dan diare, serta menurunkan produktivitas masyarakat. Urbanisasi yang cepat sering kali mengakibatkan permukiman padat dengan masalah sanitasi dan polusi. (Yulianto, 2018) menemukan bahwa kualitas udara yang buruk di daerah perkotaan meningkatkan insiden penyakit pernapasan, sementara akses sanitasi yang buruk meningkatkan risiko penyakit menular seperti diare dan kolera.
Dasar Teori
Kesehatan lingkungan berpengaruh besar pada kesehatan mental, di mana interaksi dengan alam dan ruang terbuka hijau dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, perencanaan kota yang mencakup ruang terbuka hijau sangat penting. Selain itu, pengelolaan limbah dan sanitasi yang baik diperlukan untuk menciptakan lingkungan sehat, mengurangi pencemaran, dan mencegah penyebaran penyakit. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan juga kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat (Hartig, 2014).

Pembahasan
Pengaruh Kualitas Lingkungan Terhadap Kesehatan Fisik
Kualitas lingkungan secara langsung mempengaruhi kesehatan fisik individu. Misalnya, pencemaran udara yang tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, seperti asma dan bronkitis. Menurut (Yulianto, 2018), daerah dengan kualitas udara yang buruk menunjukkan peningkatan insiden penyakit pernapasan di kalangan penduduknya. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi polusi udara, seperti pengendalian emisi dari kendaraan dan industri, sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Peran Sanitasi dan Akses Air Bersih
Sanitasi yang baik dan akses terhadap air bersih merupakan elemen penting dalam kesehatan lingkungan. Kurangnya akses terhadap sanitasi yang memadai dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular, seperti diare dan kolera. (Kementrian Kesehatan, 2016) menjelaskan bahwa peningkatan infrastruktur sanitasi dan penyediaan air bersih dapat menurunkan angka kejadian penyakit menular secara signifikan. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur ini menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat.
Kesehatan Mental dan Lingkungan
Lingkungan yang bersih dan hijau berkontribusi terhadap kesehatan mental. Penelitian oleh (Hartig, 2014) menunjukkan bahwa kontak dengan alam dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Ruang terbuka hijau yang mudah diakses memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi sosial dan berolahraga, yang selanjutnya berdampak positif pada kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, perencanaan kota yang mencakup ruang terbuka hijau sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim menyebabkan berbagai tantangan baru bagi kesehatan lingkungan. Menurut (Watts, 2019), perubahan iklim dapat meningkatkan risiko penyakit menular, mempengaruhi kualitas air, dan memperburuk kondisi cuaca ekstrem yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus menjadi fokus utama dalam kebijakan kesehatan masyarakat. Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya-upaya ini, seperti program penghijauan dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Peran Teknologi dalam Kesehatan Lingkungan
Perkembangan teknologi dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan kesehatan lingkungan. Teknologi dapat digunakan untuk memantau kualitas udara dan air, serta mendukung sistem pengelolaan limbah yang lebih efisien. Namun, (Joshi, 2017) mengingatkan bahwa teknologi juga dapat membawa dampak negatif, seperti limbah elektronik yang mencemari lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta memastikan regulasi yang ketat untuk meminimalkan dampak negatifnya.
Kesimpulan
Kesehatan lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas lingkungan, akses terhadap air bersih, sanitasi yang baik, serta menjaga kesehatan mental, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif. Tantangan seperti perubahan iklim dan urbanisasi memerlukan solusi yang inovatif dan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan pendekatan yang tepat, kesehatan lingkungan dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Kata Kunci Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Fisik dan Mental, Kualitas Hidup
Daftar Pustaka
Hartig, T. M. (2014). Nature and Health. Annual Review of Public Health, 35, 207-228.
Indonesia., K. K. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Joshi, S. &. (2017). Impact of E-waste on Health and Environment: A Review. International Journal of Engineering Science and Technology, 9(1), 46-54.
Watts, N. A. (2019). The 2019 report of The Lancet Countdown on health and climate change: ensuring that the health of a child born today is not defined by a changing climate. . The Lancet, 394, 10-211.
Yulianto, A. P. (2018). Pengaruh Kualitas Udara Terhadap Kesehatan Masyarakat di Kota X. . Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 45-52.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun