Mohon tunggu...
Irma Tridamayanti
Irma Tridamayanti Mohon Tunggu... -

Good speaker is a Good listener

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pria Paruh Baya Di Masjid Al-Furqan (Pekerjaan Mulia Tapi Terlupakan)

5 Oktober 2014   18:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udara panas menyengat pada siang itu di ibu kota, saat adzan zuhur berkumandang , tampak seorang bapak paruh baya bergegas menuju ke dalam masjid untuk menunaikan ibadah shalat, jamaah masjid yang berdatangan pun sudah terbiasa dan mengenal sosok laki-laki tersebut.

Diketahui sehari-harinya bapak paruh baya tersebut adalah seorang Marbot (pengurus masjid),setiap usai shalatnya ia selalu menuju kearah sekitaran halaman masjid , hal yang selalu ia jumpai sehari-hari daun daun yang berserakan di sekitaran halaman dan ia langsung bergegasmengambil sapu dan membersihkan halaman masjid tersebut.

Pemandangan ini yang selalu dijumpai para jamaah sehari-hari , ia dikenal sebagai sosok pekerja keras karna selain sebagai marbot pria paruh baya tersebut adalah seorang pedagang kue basah disekitaran komplek dekat tempat ia tinggal.

Beliau sudah bekerja sebagai penjaga masjid tersebut selama 11 tahun dengan gaji terakhir perbulannya hanya 400 ribu , bagi sebagian orang mungkin gaji sekecil itu sangat tidak berbanding dengan rasa capek beliau mengurus dan menjaga masjid selama ini , namun beliau nampak ikhlas menjalankan semuanyadengan setulus hati , sebagai salah satu jamah masjid di komplek ini saya tidak pernah melihat sedikit pun keluh kesah di wajahnya , bahkan beliau sangat bersyukur terhadap karunia Allah yang telah diberikan kepadanya.

Sambil memberaskan sepatu dipelataran masjid ia berucap “ dengan menjaga masjid saya satu langkah lebih dekat dengan Allah swt dan tiada nikmat yang dapat dibayarkan dengan apapun ”

Siang hari itu disuasana masjid yang rindang saat para jamaah masjid mulai pulang dan kembali melanjutkan aktivitas masing-masing pada saat itulah bapak paruh baya ini dapat beristirahat sejenak melepas lelah disekitar pelataran masjid.

Meski terkadang pekerjaan Mulia ini masih saja dianggap sebelah mata dan disepelekan namun dibalik itu semua masih ada segelintir orang yang ikhlas menjalankan pekerjaan ini hanya untuk mengharapkan Ridho Allah semata .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun