Bersyukurlah di ponsel saya ada aplikasi HOOQ dan IFLIX, jadi ketika insomnia melanda, bosan membaca saya bisa nonton film di sana. Tempo hari sempat nonton dua film Indonesia yang bagus "Posesif" sama "Bukaan 8" di IFLIX.
Kemarin ini, saya scroll-scroll, semua film rata-rata sudah ditonton, iseng saya klik "Bollywood" di HOOQ. Teman-teman saya sering bilang, referensi film Bollywood saya kurang haha. Maklumlah, malas kalau harus nonton dengan durasi 3-4 jam, dengan banyak nyanyian dan tarian, duh.
Eh, ndilalah ketemu sama film ini.
Judul : Provoked : A True Story
Tahun rilis : 2006
Sutradara : Jag Mundhra
Cast   : Aishwarya Rai, Naveen Andrew, Miranda Richardson, Robbie Coltrane
Sebetulnya ini bukan film Bollywood, melainkan produksi Inggris. Hanya, memang kisahnya tentang seorang perempuan India yang tinggal di London.
Secara sinematografi, ini film yang biasa saja, sudut-sudut pengambilan gambarnya, cukup-cukup saja, sampai saya sempat bingung, ini kok biasa banget ya bikinnya. Tidak special, tata rias biasa saja, visual efek tidak ada, music juga sekadarnya. Ternyata memang kekuatan film ini ada di cerita.
Kiranjit, adalah gadis Punjabi, India, yang menikah dengan Deepak Ahluwalia, pria yang baru dikenalnya selama satu hari saja. Di tahun 1979, Kiranjit yang yatim piatu dan merupakan bungsu dari Sembilan bersaudara, tidak memiliki pilihan lain selain menikah. Semua orang yang membantu memersiapkan pernikahannya selalu mengatakan, ia akan bahagia, sebab Deepak punya pekerjaan tetap di London, dan ia pria yang baik. Deepak juga akan mendukungnya tetap melanjutkan pendidikan.
Takdir berkata lain. Hanya dalam hitungan hari setelah pernikahan, sifat asli Deepak mulai muncul. Ia mengatur semua hal yang bisa dilakukan Kiranjit. Makanan dan minuman yang boleh ia makan, siapa saja yang boleh bergaul dengannya, baju apa yang boleh ia kenakan. Tak hanya itu, Deepak senang menyiksanya secara verbal, fisik dan psikologis. Rambut dijambak, leher dicekik, diancam dengan pisau, ditinju, diancam dengan setrika panas adalah makanan Kiranjit sehari-hari. Seringkali semua siksaan ini dilakukan ketika Kiranjit hamil dan di hadapan anak-anaknya (mereka punya dua anak).