Postingan yang ramai dibagikan hingga ribuan kali adalah postingan yang pendek, namun banyak memakai tanda seru, bahkan kata kasar yang membuat saya bingung, mengapa harus sampai sebegitunya.
Pagi ini saya membaca tautan status seseorang yang dibagikan seorang teman. Ini mengenai seorang perempuan yang aktif menuliskan kegiatan ia setiap hari, seringnya soal aksi kemanusiaan yang ia lakukan, Masyaallah.
Tepatnya, ia sering mengunggah foto dengan tulisan pendek. Seringnya, eh, mengenai ketidaksukaannya pada kondisi tertentu atau orang tertentu. Tulisannya pendek, diksinya biasa saja, bahasa yang digunakan juga amat biasa (seringnya kasar). Namun setiap kali mengunggah foto (plus tulisan), ribuan orang membagikannya. Luar biasa.
Luar biasa miris.
Demikian rendahnya literasi bangsa ini sehingga, tak peduli lagi dengan isi dan bahasa, selama itu sejalan dengan pandangan politik, selaras dengan kebencian yang sama-sama membeludak di kepala, klik, bagikan.
Maka, jangan salahkan siapa-siapa, jika anak-anak kita malas membaca dan mengkaji ilmu.
Sebab kita pun begitu.
Turut prihatin, literasi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H