Mohon tunggu...
irmasuryani
irmasuryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Irma Suryani adalah seorang mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di UIN Imam Bonjol Padang. Memiliki hobi memasak dan berolahraga, saya adalah orang yang aktif dan selalu mencari cara untuk menjaga kesehatan. juga seseorang yang terbuka terhadap hal-hal baru dan senang mencoba berbagai pengalaman yang dapat memperkaya pengetahuan serta keterampilan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Krisis Diabetes di Indonesia Saatnya Beralih ke Gaya Hidup Sehat

12 Desember 2024   22:43 Diperbarui: 12 Desember 2024   22:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
vajiramias.com (https://pin.it/45WqxQ4K0)

Diabetes, khususnya tipe 2, telah menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 10 juta orang di Indonesia diperkirakan menderita diabetes pada tahun 2024, dengan angka yang terus menunjukkan peningkatan. Kondisi ini tidak hanya membebani sistem kesehatan, tetapi juga menambah tekanan pada perekonomian negara yang sudah menghadapi berbagai masalah lain.

Penyebab utama dari lonjakan kasus diabetes ini sangat erat kaitannya dengan perubahan gaya hidup yang kurang sehat. Pola makan tinggi gula dan karbohidrat olahan, serta kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang, terutama di kalangan usia muda. Tidak hanya itu, gaya hidup yang semakin pasif dengan kurangnya aktivitas fisik juga berperan besar dalam peningkatan angka penderita diabetes. Berdasarkan World Health Organization (WHO), kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya olahraga adalah dua faktor yang berperan signifikan dalam memicu terjadinya diabetes tipe 2 di seluruh dunia

Namun, dampak dari meningkatnya kasus diabetes ini jauh lebih luas daripada sekadar masalah kesehatan individu. Penderita diabetes sering kali mengalami komplikasi serius seperti gangguan jantung, kerusakan ginjal, hingga kebutaan. Komplikasi-komplikasi ini tentu memerlukan biaya pengobatan yang tidak sedikit. International Diabetes Federation (IDF) (2023) memperkirakan bahwa biaya pengobatan untuk diabetes global akan meningkat tajam dalam beberapa tahun mendatang, yang bisa semakin membebani sistem kesehatan negaranegara berkembang, termasuk Indonesia.

Untuk itu, pencegahan menjadi langkah yang paling efektif dan murah untuk menanggulangi masalah ini. Edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat, olahraga teratur, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu digencarkan, terutama pada kalangan usia muda.Jika langkah-langkah pencegahan ini diterapkan sejak dini, maka risiko terkena diabetes bisa  ditekan hingga 50%. Menurut American Diabetes Association (ADA), perubahan kecil dalam pola hidup, seperti mengurangi konsumsi makanan manis dan rutin berolahraga, dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah diabetes. Pemerintah juga memegang peranan penting dalam hal ini. Kebijakan yang mendukung gaya hidup sehat, seperti pengaturan konsumsi gula dalam produk makanan dan minuman, serta promosi kesehatan melalui kampanye yang lebih intensif, bisa membantu menurunkan angka penderita diabetes. Di beberapa negara, pengaturan ketat terhadap iklan produk-produk yang inggi gula terbukti efektif dalam menurunkan konsumsi makanan tidak sehat, yang pada gilirannya membantu menurunkan prevalensi diabetes.

Di sisi lain, individu juga memiliki tanggung jawab besar dalam mencegah diabetes. Mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik adalah langkah-langkah sederhana namun sangat efektif dalam memerangi penyakit ini. Dengan kesadaran yang lebih tinggi tentang bahaya diabetes, kita bisa mulai bergerak menuju gaya hidup yang lebih sehat dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap optimal. Pada akhirnya, diabetes bukan hanya masalah pribadi, tetapi tantangan besar yang mempengaruhi seluruh lapisan masyarakat. Ketika kita mulai mengubah pola hidup kita dan mengambil langkah-langkah pencegahan secara lebih serius, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu mengurangi beban kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Sudah saatnya kita bergerak untuk mencegah diabetes, karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun