Mohon tunggu...
Irma sugrianti Solihat
Irma sugrianti Solihat Mohon Tunggu... Guru - Dream come true

menuju keabadian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Efektif Menghindari Stres Saat Mendampingi Anak Belajar

21 September 2024   19:25 Diperbarui: 21 September 2024   19:26 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar di rumah bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi kadang juga bisa menimbulkan stres, baik bagi anak maupun orang tua. Ketika anak merasa kesulitan dan kita berusaha mendukung mereka, bisa jadi tekanan muncul. Lalu, bagaimana cara kita mengatasi stres tersebut?

Stres dalam konteks belajar biasanya muncul ketika anak mengalami kesulitan memahami materi, atau ketika orang tua merasa tertekan untuk membantu mereka dengan cara yang efektif. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menghadapi tantangan dengan sabar dan tidak terburu-buru. Ketika stres muncul, penting bagi kita untuk mengenali penyebabnya dan mencari solusi yang tepat.

Mengatasi stres saat mendampingi anak belajar sangat penting agar proses pembelajaran tetap menyenangkan. Jika orang tua merasa tertekan, anak juga bisa merasakannya. Ketegangan ini dapat mempengaruhi suasana belajar dan membuat anak semakin sulit untuk fokus.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6). Ini mengingatkan kita bahwa setiap tantangan pasti diikuti oleh solusi.

Tentu saja, baik orang tua maupun anak memiliki peran dalam mengatasi stres. Orang tua sebagai pendamping dan motivator, sementara anak sebagai peserta belajar. Keduanya harus saling memahami dan berkomunikasi dengan baik. Di samping itu, jika diperlukan, kita juga bisa melibatkan guru atau tutor untuk memberikan bantuan tambahan.

Proses mendampingi belajar biasanya terjadi di rumah, di mana suasana seharusnya nyaman. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran. Jika suasana di rumah terasa tegang, anak mungkin sulit untuk belajar dengan baik. Cobalah untuk menciptakan ruang belajar yang tenang dan menyenangkan.

Mengatasi stres sebaiknya dilakukan sejak awal, sebelum stres tersebut mengganggu proses belajar. Jika kita melihat tanda-tanda stres, seperti anak yang tampak frustrasi atau kita sendiri merasa tertekan, segera ambil langkah untuk mengatasinya. Jangan tunggu hingga situasi semakin sulit. Buatlah momen untuk berbicara, beristirahat, atau bahkan bermain sejenak.

Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa dilakukan:

  • Buat Rencana Belajar yang Fleksibel: Rencanakan waktu belajar yang tidak kaku. Jika anak merasa lelah, jangan ragu untuk mengambil istirahat. Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak memaksakan diri. Ingatlah, kualitas belajar lebih penting daripada kuantitas.
  • Diskusikan dan Beri Dukungan: Ajak anak untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Tanyakan kepada mereka tentang kesulitan yang dihadapi. Dengan mendengarkan, kita bisa memberikan dukungan yang lebih tepat dan mengurangi ketegangan.
  • Gunakan Metode Pembelajaran yang Menyenangkan: Cobalah untuk membuat belajar menjadi permainan. Gunakan alat peraga atau permainan edukatif. Dengan cara ini, anak akan lebih bersemangat dan stres pun dapat berkurang.
  • Ciptakan Lingkungan yang Positif: Dekorasi ruang belajar dengan warna-warna cerah dan menyenangkan. Buatlah suasana yang nyaman dan bebas dari gangguan. Lingkungan yang baik bisa membantu anak lebih fokus.
  • Praktikkan Relaksasi dan Istirahat: Ajak anak untuk melakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi ringan sebelum mulai belajar. Ini bisa membantu menurunkan stres dan meningkatkan konsentrasi.
  • Beri Apresiasi dan Pujian: Hargai setiap usaha anak, sekecil apa pun. Pujian akan membangun rasa percaya diri mereka. Dalam Islam, memberikan motivasi dan penghargaan adalah bagian dari mendidik dengan baik.

Dengan langkah-langkah ini, kita bisa mengatasi stres dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Ingat, proses belajar adalah perjalanan, bukan perlombaan. Mari kita dampingi anak dengan sabar dan penuh kasih sayang, agar mereka bisa tumbuh menjadi individu yang berkarakter baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun