Mohon tunggu...
Irma Parawansa
Irma Parawansa Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Universitas: UIN Walisongo Semarang Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Era Digital Berkembang, Minat Baca Masyarakat Indonesia Menurun

9 November 2020   18:03 Diperbarui: 9 November 2020   18:09 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tidak mudah lepas dari gadget, baik itu anak-anak sampai orang dewasa sekalipun. Gadget menjadi candu tersendiri untuk kita, tanpa gadget manusia tidak bisa hidup, seperti itulah kata-kata orang zaman sekarang.

Setiap hari bermain gadget, entah itu hanya membuka sosial media, bermain game online dan selalu menggunakan waktunya untuk itu saja sampai lupa waktu. Jangankan membaca, makan pun lupa hanya karena itu.

Padahal, gadget juga bisa digunakan sebagai buku. Banyak aplikasi yang menyediakan buku bacaan yang tersedia di Playstore, namun kebanyak kita, terutama anak-anak dan remaja lebih banyak mendownload aplikasi game, sosmed, atau hiburan, daripada mendownload aplikasi bacaan. Bukan hanya aplikasi, banyak buku-buku yang sudah tersedia secara online baik berbayar ataupun gratis.

Tapi, hanya sedikit peminatnya. Karena kembali lagi, kita lebih banyak menggunakan aplikasi hiburan, sosmed, game. Tidak salah meggunakan aplikasi tersebut untuk membuang kejenuhan, namun akan lebih baik kita membagi waktu kapan bermaian aplikasi tersebut dan kapan membaca, entah itu buku atau e-book.

3. Generasi Instan
Kita bisa melihat dari generasi zaman dulu dengan zaman sekarang, sangat berbeda jauh. Semakin kesini, generasi kita menginginkan hal yang mudah dan cepat dan mulai tidak menghargai proses yang sedang dia jalani. Seperti contohnya: seorang guru memberi pekerjaan rumah (PR) kepada muridnya. Sedangkan, murid tersebut mencari jawaban dari internet.

Namun, tidak semua jawaban dari intenet itu dapat di percaya. Akan lebih meyakinkan, kita membacanya langsung dari bukunya, itu sudah sangat terpecaya.

Membaca buku membutuhkan proses, dari membaca awal sampai akhir. Setiap lembarnya harus kita lalui dan kita nikmati. Tapi, hal inilah yang sulit dilakukan oleh genarasi sekarang, malas dan menginginkan instan.

Intinya, membaca membutuhkan proses. Jika kita mendalami bacaan tersebut, maka hasil yang didapatkan akan jauh lebih memuaskan dan juga lebih paham dengan apa yang telah kita baca.

Itulah penyebab secara besar, kurangnya minta baca di Indonesia menurut penulis. Walaupun teknologi digital semakin berkembang, bukan berarti minat baca kita tidak berkembang. Zaman semakin berkembang, manfaatkan gadget ke dalam hal yang baik dan juga bisa membagi waktu untuk bermain gadget dan membaca.

Contoh selain e-book yang bisa kita baca dari gadget adalah artikel, jurnal, berita, dll yang banyak bertebaran di internet. Dengan catatan, mencari informasi atau pengetahuan yang benar-benar di saring. Jangan membaca hanya satu artikel/jurnal/berita, bacalah dari beberapa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun