Penulis: Irma, Mahasiswa Prodi KPI STAIN Teungku Dirundeng MeulabohÂ
ACEH BARAT --Hutan di lingkaran Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh, tepatnya di Desa Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, memiliki potensi untuk dijadikan taman hutan. Hutan hijau ini memiliki 50 hektare luas tanah.
Salah satu mahasiswa STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh, M Idris, mengatakan hutan belantara semrawut di pekarangan kampus ini punya potensi untuk dijadikan taman hutan, taman duduk mahasiswa dan taman belajar mahasiswa. Dengan begitu kampus akan tampak jelas keindahannya.
"Hutan di sini sangat bagus dan potensial untuk dijadikan taman diskusi yang bukan hanya bisa dijadikan taman hutan saja. Saya pikir apabila dibangun akan terwujud lingkungan yang asri dan hijau," kata Idris di kampus setempat, Sabtu, 14 September 2024.
Menurut Idris, selama ia berkunjung dan menjajaki beberapa kampus yang memiliki hutan hijau di Aceh telah menerapkan pembangunan taman di lingkar kampusnya. Kampus yang kerap dikunjungi tersebut, yaitu Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh.
"Sebut saja UTU memiliki hutan luas, dan saat ini sudah dibangun menjadi taman hutan, ada juga taman diskusi dan belajar berlatar belakang alam, taman duduk nongkrong mahasiswa di kala jam istrahat. Kami menyarankan agar pihak kampus bisa untuk memanfaatkan hutan ini," ujarnya.
Senada dikatakan Ketua Dema STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Vazil, hutan di lingkar kampus ini tentunya bagus untuk dijadikan taman tersebut. Namun, dengan tidak melupakan kebersihan lingkungan jika dibangun menjadi taman hutan, taman duduk dan taman belajar mahasiswa.
"Hutan di lingkar kampus kita ini sebagian hutannya sangat bagus dijadikan taman, karena mahasiswa bisa menyatukan langsung jiwanya dengan alam, apalagi udaranya sejuk, sehingga mahasiswa mudah untuk berfikir," tandasnya.
Vazil beserta pengurus Dema STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, memastikan akan terus menyuarakan aspirasi atau masukan dari mahasiswa untuk didiskusikan oleh pihak kampus.
Hal itu dilakukan pihaknya sebagai upaya menjadikan daya tarik sendiri bagi salah satu kampus terbesar di wilayah Pantai Barat Selatan Aceh terhadap kalangan masyarakat.
"Ini menjadi tanggung jawab kami untuk terus memantau dan ikut melibatkan organisasi Dema supaya apa saja yang menjadi aspirasi mahasiswa bisa diwujudkan pihak kampus," imbuhnya.