Mohon tunggu...
Irma Nur Alfiyah
Irma Nur Alfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Memiliki MBTI sebagai INFJ

Selanjutnya

Tutup

Analisis

DAMPAK HUBUNGAN ANTARA TEKNOLOGI SAINS DATA DENGAN SDGs UNTUK TRANSFORMASI INDUSTRI DAN INFRASTRUKTUR DALAM ERA DIGITAL

10 Desember 2024   21:41 Diperbarui: 10 Desember 2024   21:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://pin.it/58za8gjlB

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam transformasi industri dan infrastruktur. Teknologi sains data berperan penting dalam mendukung inovasi yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan penggunaan teknologi yang tepat, industri dan infrastruktur dapat bertransformasi menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Namun, tantangan besar masih menghadang, seperti kebutuhan akan sumber daya manusia yang kompeten dan literat terhadap teknologi, serta infrastruktur digital yang memadai.


Teknologi sains data berperan sentral dalam pengembangan inovasi untuk mendukung SDGs. Dalam konteks transformasi industri dan infrastruktur, sains data memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat dan efisien. Misalnya, dengan analisis big data, industri dapat mengidentifikasi pola-pola konsumsi energi yang lebih efisien, sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan mendukung pencapaian tujuan SDGs terkait perubahan iklim dan energi bersih (Setianingtias, Baiquni, & Kurniawan, 2019). Selain itu, dalam bidang infrastruktur, teknologi sains data memfasilitasi pengelolaan sumber daya secara lebih efektif, seperti dalam pengembangan infrastruktur digital yang mendukung berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital. Infrastruktur digital yang kuat akan mempercepat transformasi industri menuju model bisnis yang lebih adaptif dan inovatif (Febrianty, 2022). Namun, untuk mewujudkan potensi ini, Indonesia harus mengatasi berbagai tantangan, seperti kesenjangan akses teknologi, kekurangan tenaga kerja yang terampil, serta hambatan regulasi.


Dalam hal pendidikan, penerapan teknologi berbasis sains data diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang inklusif dan merata, salah satu target utama SDGs. Teknologi ini memungkinkan personalisasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan individu dan mempersempit kesenjangan pendidikan (Republika.co.id, 2018). Pendidikan yang berkualitas merupakan fondasi bagi terciptanya sumber daya manusia yang mampu mendukung dan mengimplementasikan SDGs secara optimal.
Jadi, teknologi sains data memiliki dampak yang signifikan dalam mendukung inovasi untuk pencapaian SDGs, khususnya dalam transformasi industri dan infrastruktur di era
 
digital. Dengan memanfaatkan teknologi ini, berbagai sektor dapat lebih adaptif dan efisien, mendukung pencapaian SDGs secara berkelanjutan. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada kemampuan negara dalam mengatasi tantangan yang ada, termasuk pengembangan sumber daya manusia, infrastruktur digital yang memadai, dan regulasi yang mendukung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun