Mohon tunggu...
irman muhamad ridwan
irman muhamad ridwan Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru PAI SMPN 2 Cibadak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memburu Kebaikan

8 Januari 2022   20:19 Diperbarui: 8 Januari 2022   20:31 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memburu Kebaikan Dari  Akhlak Rasulullah SAW

Oleh : Irman Muhammad Ridwan, MPd.I

 

Memburu kebaikan dari sebagian akhlak Rasulullah SAW merupakan Akhlah terpuji bagi kaum muslimin sebagai umat Beliau. Tokoh panutan (public pigur)  sebagai referensi akhlak dalam kehidupan kita sehari-hari. Kaum muslimin khusus dikalangan para pemuda  seharusnya mengidolakan Rasulullah SAW dalam kehidupannya. Hanya beliaulah yang akan memberikan  pertolongan  (syafa'at)  atas ijin Allah SWT didunia dan diakhirat. Pertolongan didunia, kita mengambil contoh akhlak beliau insyaAllah hidup kita akan penuh dengan keberkahan. Berkah menurut ulama artinya bertambah-tambah kebaikan. Jadi dalam kehidupannya didunia akan mendapatkan keberkahan. Kita memburu kebaikan dari akhlak Rasulullah SAW akan penuh keberkahan kehidupannya dalam naungan ridho Allah SWT dan akan mendapatkan pertolongan (Syafa'at) nanti diakhirat sebagai buah atau hasil kita mencintai dan mencontoh ahklak Rasulullah SAW.

Memperhatikan tujuan dakwah manusia termulia akhlaknya adalah adalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik. Jadi ketika kaum Quraisy sebagai masyarakat pertama yang didakwahi oleh Rasulullah SAW sudah mempunyai akhlak yang  baik . Sebetulnya masyarakat kaum quraisy yang kita kenal sebagai masyarakat jahiliyyah ( penyembah berhala) ternyata mereka sudah mempunyai akhlak yang mulia atau terpuji. Apa saja sih akhlak terpuji dari masyarakat quraisy sebelum masuk islam?

Pertama akhlak terpuji ketika masyarakat qurais adalah kedermawanan. Mereka saling berlomba-lomba dalam setiap kedermawannanya. Kedua memenuhi janji. Bangsa quraisy sebelum masuk islam mereka adalah salah satunya menepati janji. Ketiga kemulian jiwa dan dan keengganan menerima kehinaan dan kelailaman untuk menjaga harga dirinya walaupun jiwa raganya harus dikorbankan dan konsep ini sangat bertentangan dengan islam yaitu sampai rela mati ketika dihina  dirinya. Keempat pantang mundur. Jika mereka sudah menginginkan sesuatu yang disitu ada keluhuran dan kemulian mereka pantang mundur. Kelima  Kelemah lembutan karena munculnya berlebih-lebihan mereka dalam hal kelemah lembutan kurang tampak kelihatan. Keenam kesederhanaan pola kehidupan masyarakat badui. Tetapi dari sebagaian akhlak yang dimiliki kaum quraisy menjurus kepada kejelekan bahkan saling membunuh diantaramereka dan ini bertentangan sekali dengan konsep Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebagaimana hadits , dari Abu khurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda " sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak terpuji,"dalam riwayat lain " akhlakyang baik "(dikeluarkan Ahmad 8595,di keluarkan oleh bukhari dalam al-Adab al-Mufrad (273), Al-Hakim (2/612), Al-bahaiqi dalam assunan (10/192) dan juga dalam Syu'abul iman (7978)).

Jelas sekali hari hadits Rasulullah SAW diatas adalah untuk  menyempurnakan akhlak yang sudah dimiliki ileh kaum quraisy pada waktu itu untuk disempurnakan dan menjadi kemaslahatan didunia dan diakhirat.

Ketika Aisyah ditanya oleh salah seorang sahabat untuk memberitahu sejauhmana akhlak Rasulullah SAW, maka aisyah sebagai istri Rasulullah SAW mengetahui kehidupan sehari-hari dan hidup bersama Rasulullah SAW beliau menjawab akhla kRasulullah SAW adalah Al-Qur'an. Hamba Allah SWT yang selalu mengamalkan Alqur'an dalam kehidupan sehari-hari. Kebetulan yang bertanya kepada Aisyah sahabat yang belum menikah, 'aku ingin hidup membujang' aisya menjawab 'jangan lakukan itu.

Mengapa engkau tidak mencontoh Rasulullah SAW sebagai contoh yang baik (uswatun hasanah).  Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Sa'ad bin Hisyam bin Amir berkata." Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang AkhlakRasulullah SAW " maka ia berkata " akhlaknya adalah Al-qur'an,yakni firman Allah SWT" Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung."( Q.S. Al-Qolam:4)? Lalu aku katakana "aku ingin hidup membujang." Makai ia berkata " Jangan lakukan itu, tidakkah engkau membaca: " sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri tauladan yang baik bagi kalian"(Q.S. Al-Ahjab : 21), dan Rasulullah SAW menikah dan Memiliki keturunan.( dikeluarkan oleh Ahmad (24601, 24810). Dan lapadz ini miliknya, Abu Ya'la ( 4862), Athahawi dalam Syar musykilil Atsar (4435), dan al-Baihaqi dalam Syu'abul iman (1426)).

Ternyata Rasulullah SAW bukanlah orang yang suka berkata keji, melaknat dan tidak pula mencerca , dan ketika beliau menegur seseorang selalu berhati-hati dengan kata yang lembut " mengapa keningnya berdebu". Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari anas bin malik Ra berkata: Rasulullah SAW bukanlah orang yang suka berkata keji, melaknat, dan tidakpula mencerca, jika beliau hendak menegur seseorang beliau hanya berkata." Mengapa keningnya berdebu?" ( ini adalah sebuah ungkapan yang biasa diucapkan,  merupakan sebuah sindiran, dan bukan dimaksudkan maknanya secara harfiah. Dan dikatakan juga bahwa maknanya adalah do'a untuknya agar ia taat dan melakukan sahalat.

Dari hadits lain Rasulullah adalah seorang pemalu melebihi seorang gadis yang dipingit. Sebagai mana yang diriwayatkan dari Abi sa'id al-Khudri berkata, " Nabi SAW lebih pemalu daripada seorang gadis yang berada di pingit didalam rumahnya, jika beliau tidak menyukai sesuatu maka kami dapat mengetahui dari wajahnya,"(dikeluarkan oleh al-bukhari (6102) dan lafaz ini miliknya , dan muslim(2120))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun