Mohon tunggu...
irmanda nyoman
irmanda nyoman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita bagi Indonesia Lebih Baik

Menyampaikan aspirasi dan gagasan demi kebaikan setiap wanita dan kaum marjinal

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kasus Covid-19 Menggila Jelang Paralimpiade Tokyo 2020 tapi Harapan Itu Tetap Menyala

23 Agustus 2021   10:49 Diperbarui: 23 Agustus 2021   11:01 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: pexels.com

Di tengah kepayahan dunia menghadapi pandemi Covid-19, gema semangat Olimpiade Tokyo 2020 kemarin seakan mengisi kembali jiwa-jiwa yang haus akan optimisme. Harapan yang sama pun kembali muncul, bahkan lebih besar jelang pagelaran Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar 24 Agustus hingga 5 September 2021.

Namun, bahaya lebih mengancam tengah mengincar para atlet Paralimpiade. Pasalnya, Jepang masih berjibaku menangani gelombang kelima Covid-19 yang dipicu oleh penyebaran varian Delta yang lebih menular.

Infeksi harian Covid-19 di Jepang pun, untuk pertama kalinya, menembus angka 25 ribu per Kamis 19 Agustus 2021. Jumlah ini termasuk paling parah karena lebih tinggi daripada sebelumnya.

Kasus Covid-19 di Jepang memang mencapai rekor baru hanya empat hari sebelum upacara pembukaan dimulai. Hal ini pun membuat Jepang memutuskan untuk melakukan upacara penyalaan api secara tertutup, tanpa penonton pada Jumat 20 Agustus 2021.

Seharusnya, kirab obor dilakukan dengan melewati jalan-jalan utama. Namun tradisi ini terpaksa tidak dilaksanakan tahun ini karena khawatir dapat menimbulkan kerumunan sehingga berpotensi menyebabkan penularan virus.

Menurut Hidemasa Nakamura, salah satu pejabat Tokyo 2020, situasi infeksi saat ini berbeda dengan sebelum olimpiade, bahkan dia mengatakan kondisi semakin memburuk.

Nakamura mengungkapkan bahwa sistem medis lokal Jepang juga dalam kondisi yang kewalahan. Terlebih, atlet Para berisiko mengalami gejala serius dibanding dengan atlet Olimpiade sehingga membuat pihaknya harus ekstra hati-hati.

Oleh karena itu, penyelenggara mendesak seluruh peserta, termasuk sejumlah 4.400 atlet para dari seluruh dunia ini, mematuhi aturan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus.

Meski demikian, upacara penyalaan api Paralimpiade tetap berlangsung khidmat. Upacara yang digelar pada Jumat malam di Tokyo ini pun dihadiri para pejabat pemerintah termasuk Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Dalam kesempatan tersebut, Suga mengatakan bahwa dari lubuk hatinya, dia tidak sabar untuk berbagi kegembiraan dengan semua orang. Menurutnya, atlet Para dari seluruh dunia akan melakukan yang terbaik dalam kompetisi ini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun