Mohon tunggu...
Irman Laia
Irman Laia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Surabaya

Nama saya Irman Laia, asal Sumatea Utara, Kabupaten Nias Selatan.Saya mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Prodi S1Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,, Angkatan 2023.Hobbi saya, menulis, membuat content, olahraga dan berpidato.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Persaudaraan yang Abadi Memberikan Sejuta Kenangan Indah, Galeri Bersama Saudara Kecilku

17 Juli 2024   20:07 Diperbarui: 17 Juli 2024   20:33 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Aku anak sulung, lahir dari keluarga yang sederhana dan aku memiliki 5 saudara.Bagiku menjadi anak pertama dari ke 5 saudaraku seperti beban yang harus aku pinggul.Adik-adik ku masih kecil, mereka masih belum bisa membantu orangtua mereka hanya bisa membuat kerusuhan setiap hari saat orangtua ku pulang dari kerja.

Aku sebagai anak sulung tak rela melihat kedua orangtua ku bekerja lelah saat pulang dari pekerjaan dan mengerjakan tugas rumah, aku bertindak membantu mereka memasak, mencuci piring dan membersihkan rumah.

Sejak aku SMP sudah belajar membantu kedua orangtua ku, namun tetap saja ibuku membantu pekerjaan rumah saat pulang kerja.Waktu terus berjalan adik-adik ku masuk sekolah semua dan aku masuk SMA , kami membagi pekerjaan rumah supaya tidak bergantung pada satu orang saja.

Jumlah anggota keluargaku saat itu ada 9 orang karena ada nenek tercinta kami yang sedang sakit.Mengurus kebutuhan anggota keluarga yang 9 orang tentu tidak mudah untuk ayah ibuku.

Anggota keluargaku bertambah saat adik-adik ku anak dari saudara ayahku tinggal bersama kami untuk sekolah.Jumlah anggota keluarga semakin bertambah, belum tamu-tamu yang setiap hari datang berkunjung kerumah, istirahat, menginap, semakin menjadi beban untuk orangtua ku.

  Orangtua ku bekerja tanpa lelah untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga kami sehingga setiap hari kami selalu menikmati hidangan yang disediakan oleh ibuku saat pulang sekolah.

Sekalipun kami keluarga yang miskin , tapi kami tak pernah kekurangan nasi dan sayuran sebagai lauk saat makan.

Adik-adik ku kadang membuang nasi saat berantem, tidak peduli dengan sulitnya orangtua menyediakan makan untuk kami.

Setiap hari kami selalu membuat keributan dalam rumah, saat makan malam, pulang sekolah, selalu ada yang buat kerusuhan.Orangtua bangga dengan prestasi yang kami raih saat sekolah, adik-adik ku tidak mau kalah dengan aku sehingga mereka bisa menjadi juara di sekolah.  

Setiap hari minggu kami berangkat bareng di sekolah minggu dan aku yang jadi pendamping mereka.Saat di perjalanan kami selalu bernyanyi, ketawa dan saling menunggu.Dan ini masa yang indah bagiku.

  Tahun berganti tahun, aku lulus SMA dan melanjut kuliah.Sedih banget berpisah dengan keluargaku, dengan adik-adik ku yang selalu mendewasakan ku.Saat aku di perantauan  kami hanya bisa bercanda melalui handphone, dan itu tidak seindah saat aku disamping mereka.

Keluarga adalah harta yang paling berharga, seperti air yang tak pernah berhenti mengalir.Doa-ku saat ini semoga kami bisa membahagiakan kedua orangtua , semoga kami bisa menjaga mereka saat tua.Rinduku selalu untuk mereka salam keluarga bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun