Mohon tunggu...
Irman Laia
Irman Laia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Surabaya

Nama saya Irman Laia, asal Sumatea Utara, Kabupaten Nias Selatan.Saya mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Prodi S1Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,, Angkatan 2023.Hobbi saya, menulis, membuat content, olahraga dan berpidato.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketakutan Terbesar Anak Rantau Ketika Berangkat Masih Bisa Pelukan Sama Orang Tua

15 Juli 2024   10:21 Diperbarui: 15 Juli 2024   10:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       Merantau adalah petualangan  paling menantang, karena inilah  sebuah langkah awal mental ditempa sekeras-kerasnya.Seseorang yang merantau tentu memiliki tujuan, keinginan besar  yang sudah dirancang dan akan diwujudkan.Banyak anak muda yang lulus sekolah langsung merantau di negeri orang, di kota besar dengan harapan bisa hidup mandiri dan mencari pengalaman yang lebih baik.

Setiap anak muda yang merantau tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda seperti ada yang Kuliah, Kerja, Berbisnis dan tujuan lain dengan harapan juga bisa kembali dengan membawa kabar baik kepada keluarga, meningkatkan kualitas ekonomi keluarga, mengangkat derajat keluarga melalui hasil usaha di perantauan.

      Hal yang ditakutkan anak rantau ketika merantau adalah saat orangtua sedang sakit, orangtua belum ada kabar dan ketika pulang sudah tidak bisa saling pelukan lagi.Banyak anak rantau yang sudah merasakan ketika pulang hanyalah tubuh yang sudah tidak bernafas lagi yang ada didepan mata.

Memang inilah hal yang sangat menyedihkan, kehilangan orangtua saat di perantauan, kehilangan orangtua sebelum sukses air mata terus menetes tak tau harus bagaimana menghadapi tantangan yang tak pernah diharapkan saat sedang berjuang di tanah orang.Kecemasan pun terasa, merasa kehilangan segala-galanya seperti tanah yang tidak ada sumber air.

    Seorang anak takut kehilangan orangtua ketika masih di perantauan karena janji yang diucapkan saat berangkat dari rumah.Se nakal  apapun anak ketika berpisah dengan orangtua, tetap meneteskan air mata saat berpisah dan kehilangan sosok orangtua yang telah berkorban untuk membesarkan nya.Untuk itu hargai dan sayangi orangtua saat masih bisa memberi nasehat untuk kamu, jangan egois saat orangtua terus mengingatkan kamu , apa yang kamu miliki berikan kepada mereka saat mereka masih bisa menikmati hasil kerjamu, jaga mereka karena penyesalan selalu datang terlambat ketika semua sudah berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun