Mohon tunggu...
Irma Makhlun
Irma Makhlun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif semester 3 di Universitas Islam Negeri Mataram. Saya sangat tertarik dengan bahasa asing dan negara luar yang memiliki 4 musim.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Dinasti

3 Desember 2023   00:24 Diperbarui: 3 Desember 2023   00:24 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rakyat memiliki hak dan kewajiban dalam pelaksanaan pemerintahan. Keikutsertaan masyarakat dalam pemerintahan adalah ketika terjadinya pemilihan umum (Pemilu). Pemilu adalah ajang masyarakat untuk terlibat dalam menentukan siapa yangg akan menjadi pemimpin daerah ataupun negara. Isu yang berkembang ditengah-tengah politik selalu dianggap menarik oleh masyarakat, salah satunya adalah isu politik dinasti.

Jadi apa itu politik dinasti? Politik dinasti adalah yang dimana strategi yang dibuat oleh para pemimpin untuk memperoleh kekuasaan, agar kekuasaan tetap berada di pihaknya biasanya hala ini terjadi dengan cara mewariskan kekuasaan yang ada kepada orang lain yang masih memiliki hubungan keluarga dengan pemegang kekuasaan sebelumnya. Dinasti politi ini akan membangun jaringan kekuasaan dengan terus berusaha untuk mendominasi politik. Para pejabat negara biasanya akan berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan mencalonkan anggota keluarganya untuk menggantikan posisinya.

Seperti isu yang sedang marak pada akhir-akhir ini tentang presiden Republik Indonesia atau Jokowi yang sedang mempersiapkan politik dinasti setelah naiknya salah satu anak dari Jokowi yaitu Gibran sebagai wakil dari Prabowo. Ini adalah isu politik yang sangat hangat untuk dibahas pada Pemilu 2024 mendatang. Banyak pihak yang berpikir bahwa Jokowi melakukan politik dinasti agar kekuasaan berada tetap dipihaknya, tetapi tidak sedikit juga yang mendukung naiknya Gibran sebagai wakil dari Prabowo pada Pemilu presiden tahun 2024 mendatang.

Setelah bergabungnya Kaesang di Partai Solidaritas Rakyat (PSI), ia langsung terpilih sebagai ketua umum PSI. Dengan terjunnya salah satu dari anak Jokowi dan mengikuti jejak ayahnya membuat publik menilai hal tersebut sebagai bagian dari rencana dinasti politik yang sedang dilakukan oleh Jokowi, selain anak-anak dari Jokowi yang ikut terjun didunia politik menantu dari Jokowipun ikut terjun ke dalam dunia politiik yaitu Bobby Nasution yang menjabat sebagai wali kota Medan. Tapi tidak sedikit yang mendukung karena menurut beberapa pihak dengan naiknya anak dari presiden Indonesia atau Jokowi akan meneruskan perjuangan dan menyekesaikan apa yang ayahnya belum selesai bangun di negeri Indonesia.

Kehadiran politik dinasti ini tidak terlepas dari peran partai politik dan pemerintahan daerah. Kandidat yang dicalonkan oleh partai politik tidak mempertimbangkan dari kredibilitas dan kualitas calon yang artinya partai politik asal mencalonkan orang karena orang tersebut adalah kerabat atau anggota keluarga dari pemegang kekuasaan sebelumnya. Dalam kasus Jokowi yang dituding menggunakan politik dinasti, sebenarnya Jokowi tidak menggunakannya karena jika dilihat dari latar  belakang politik anak-anak Jokowi memang memiliki kredibilitas dan kualitas sebagai seorang pemimpin. Seperti yang kita ketahui bahwa Gibran adalah wali kota Solo dan banyak warga Solo yang mengakui kerja Gibran yang baik dalam membangun kota Solo.

Politik dinasti ini adalah menurunkan kekuasaan kepada yang tidak memiliki kredibilitas dan kulitas hanya untuk menjaga kekuasaan agar berada tetap di anggota keluarganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun