Kita ketahui bahwa Merokok merupakan kebiasaan yang membawa dampak serius bagi kesehatan. Rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan setidaknya 70 di antaranya diketahui bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
World Health Organization (WHO) melansir bahwa angka kematian akbat merokok mencapai 30%, atau setara dengan 17,3 juta orang. Angka kematian tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 2030, sebanyak 23,3 juta orang. Aktivitas merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang banyak diidap oleh masyarakat di sejumlah negara berpendapatan rendah. Di Indonesia, penyakit kardiovaskular mencapai 80% dan menduduki peringkat tertinggi penyakit mematikan. Pada 2015, WHO mengeluarkan riset bahwa lebih dari 3,9 juta anak dengan rentang usia 10 tahun hingga 14 tahun menjadi perokok aktif. Sementara itu, aktivitas merokok untuk pertama kalinya dilakukan oleh 239.000 anak di bawah umur 10 tahun. Selebihnya, 40 juta anak berusia di bawah 5 tahun menjadi perokok pasif.
Secara keseluruhan, merokok tidak hanya membahayakan kesehatan perokok itu sendiri tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Menghindari paparan asap rokok dan berhenti merokok adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup. Merokok bukan hanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, tetapi juga ancaman serius bagi kehidupan. Melihat banyaknya bukti ilmiah yang menunjukkan bagaimana rokok dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan, keputusan untuk berhenti merokok seharusnya menjadi prioritas. Bukan hanya perokok aktif yang terancam, tetapi juga orang-orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok, termasuk anak-anak dan keluarga. Setiap detik yang dihabiskan tanpa rokok adalah investasi untuk masa depan yang lebih sehat dan berkualitas. Maka, berhenti merokok sekarang juga bukan sekadar pilihan, tetapi keharusan demi kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
Tidak sedikit pula orang yang terkesan meremehkan bahaya merokok bagi kesehatannya, karena dirinya merasa tidak terjadi apa-apa pada tubuhnya. Sebenarnya, bahaya atau dampak negatif dari merokok tidak akan langsung dirasakan, namun bahaya merokok bisa membawa berbagai penyakit seiring berjalannya waktu karena zat yang terkandung dalam rokok.
Merokok merupakan kebiasaan yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan gangguan pernapasan. Kandungan bahan kimia beracun dalam rokok merusak organ tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis. Bahaya merokok tidak hanya dirasakan oleh perokok itu sendiri, tetapi juga oleh orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok (perokok pasif), yang berpotensi mengalami risiko kesehatan serupa. Berhenti merokok memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk perbaikan tekanan darah dan detak jantung yang kembali normal dalam beberapa jam, serta peningkatan fungsi paru-paru dalam beberapa minggu. Dengan berhenti merokok, risiko terkena penyakit mematikan dan kematian dini dapat berkurang secara signifikan, meningkatkan harapan hidup seseorang. Selain itu, kualitas hidup juga akan meningkat dengan pernapasan yang lebih baik, lebih banyak energi, serta kemampuan indra perasa dan penciuman yang membaik. Berhenti merokok juga dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian rokok serta mengurangi biaya medis akibat penyakit terkait. Oleh karena itu, berhenti merokok sekarang juga adalah langkah bijak untuk melindungi kesehatan, meningkatkan kesejahteraan diri, dan menjaga orang-orang di sekitar dari paparan asap berbahaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI