Mohon tunggu...
Irma Iryanti
Irma Iryanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengawal Pilkada Serentak

21 April 2015   05:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pesta demokrasi akan kembali di gelar pada tanggal 9 desember2015 nanti, dimana pada tanggal tersebut rencananya akan diadakan pemilihan kepala daerah secara serentak. KPU yang merupakan badan penyelenggara pemilu harus siap dalam segala halnya, KPU yang tugas dan fungsinya menyelenggarakan pemilu sebaik mungkin harus mampu mencegah adanya pemanipulasian hasil pemilu yang nantinya berujung pada konflik.

Sekarang IT makin canggih, manipulasi hasil pemilu sangat-sangat mungkin terjadi dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah manipulasi data pemilih, Mulai dari data pemilih yang diciutkan atau digelembungkan dan masih banyak cara yang dilakukan.

Untuk terwujudnya pilkada secara aman dan tertib, membutuhkan dukungan dari semua aspek, mulai dari penyelenggara pemilunya itu sendiri, dari para calonnya yang tidak berniat “membeli suara”, dari masyaraktnya yang tidak berniat suaranya ingin dibeli dan tidak ketinggalan dukungan dari salah satu komponen infrastruktur politik, yaitu Pers. Salah satu peranan yang harus dilaksanakan pers adalah memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui yang sebenar-benarnya. Pers diharapkan dapat menyampaikan informasi yang detail atau tidak parsial. Pers juga jangan sampai tercirikan mengunggulkan atau mengistimewakan salah satu calon.

Mungkin sekarang tidak ada perdamaian dalam demokrasi politik yang ada hanyalah kebencian satu sama lain. Saling memaki, mencari-cari kelemahan satu sama lain. Politik itu sebenarnya adalah amar ma’ruf nahyi mungkar. Tetapi, politik di indonesia malah sebaliknya memerintahkan yang buruk mencegah yang baik. Orang benar disalahkan, orang salah dibenarkan mati-matian. Politik menjadi sumber dosa rasanya. Berangkat dari itu, ayo benahi indonesia bersama dimulai dari diri sendiri. Sebagai sesama anak bangsa, mereka yang selama ini terlibat dalam kebusukan-kebusukan politik harus dirangkul dan diajak duduk bersama untuk berkomunikasi dari hati ke hati sehingga tercipta rasa saling percaya, rukun dan saling menghargai. Pemilihan pilkada serentak adalah tindakan yang tepat dalam rangka perwujudan demokrasi, tinggal bagaimana pelaksanaanya. Pelaksanaanya membutuhkan inovasi. Inovasi tersebut harus lahir dari pribadi-pribadi yang mempunyai prinsip integritas atau kepribadian yang utuh yag dilandasi sikap jujur, adil, terbuka dan saling menghormati.

Kesimpulanya, untuk mengawal kesuksesan Pemilukada 9 desember 2015 nanti, perlu adanya saling kontrol dan kejasama satu sama lain dan cara yang paling sederhana adalah dimulai dari diri sendiri. Tanyakan pada diri kita, sudahkah kita melaksanakan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik dalam segala aspeknya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun