Kami adalah perempuan cantik yang bernama Aceh
Tapi mengapa senyum tak pernah tersungging di bibir merah kami
Wahai para pencari tahta
Tahukah kalian bagaimana rasanya perih tersanyat sembilu hati kami
Saat melihat para Agam diberondong timah panas oleh pasukan loreng
Tanpa kami tahu kesalahan dan dosa kami terhadap negeri ini
Dengan alasan tak jelas, tuduhan pembelot yang tak pernah kami lakukan
Dengan pongahnya mereka menggelandang, menendang dan membunuh bapak-bapak kami dengan biadab
Apa  mereka tak punya hati untuk para perempuan
Dengan paksa merenggut kesucian kami dengan brutal
Birahi bejatnya tak ada sekat dengan binatang
Mereka telah mengubah mimpi-mimpi indah kami
Impian para perempuan membangun negeri
Popor senjata menghantam kepala hingga tak sadarkan diri
Itulah suguhan kami sehari-hari
Apakah begitu murahnya harga darah dan nyawa di negeri kami
Wahai para pencari tahta
Ingatkah kalian dengan bait ini
Referendum, referendum, sama-sama ta tuntut
Referendum, referendum. Walou pih jeut ngen hanjeut
Tanyou dipeugot miseu leumo banggala
Tanyou deuk pruet nyang meufoya-foya…
Tapi kami tak akan mendendangkan bait-bait itu lagi
Camkan ini! sejak dulu hati kami adalah merah putih
Dan ingat! Janganlah kau buat lagi kami untuk mendendangkannya kembali
Wahai para pencari tahta
Tsunami telah mengambil jiwa-jiwa kasih kami
Luluh lantak kota kami
Perih, pilu, sakit, terseok kami berpijak
Setengah mati raga ini menanggung derita
Rakusnya para tikus berdasi, dana penanggulangan dan revitalisasi kota, rumah-rumah dan sekolah-sekolah kami
Ditilep juga, masuk kantong-kantong badut politik
Arus pengungsi tsunami berduyun tak kalah dengan pengungsi konflik dulu
Dari semua itu telah melahirkan ratusan generasi penerus yang berprofesi sebagai gelandangan, pengamen, pengemis dan pengangguran
Wahai para pencari tahta
Bukan. Ini semua bukan untuk membangkitkan kembali pahitnya kenangan kami
Justru air mata yang akan bersaksi
Tapi, harapan apa yang hendak kalian berikan untuk kami?
Ya Allah…kami mohon setetes cinta-Mu
Untuk negeri kami agar kedamaian selalu menyelimuti kami
Biarlah para pencari tahta bertarung disana
Kami para pencari cinta berharap akan tangan-tangan malaikat
Yang menjelma para penguasa tahta kelak
Hadir ditengah-tengah kami