Mohon tunggu...
Irma Henita angreani
Irma Henita angreani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Politik Islam pada Masa Abu Bakar

29 Mei 2024   19:22 Diperbarui: 29 Mei 2024   19:22 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah sebagaimana dijelaskan dalam kasus Tsaqifah Bani Sai'dah merupakan bukti bahwa Abu Bakar tidak menjadi khalifah melalui pemilihan, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan di kalangan umat Islam. Ketika Abu Bakar terpilih menjadi khalifah, ia mulai memimpin kekhalifahannya baik sebagai pemimpin rakyat maupun pemimpin pemerintahan. Pada masa Abu Bakar, sistem politik Islam sangat sentral, sehingga kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif berada di tangan khalifah, namun ketika menyelesaikan suatu permasalahan, Abu Bakar selalu menelpon sahabatnya untuk meminta nasihat.

  • Kebijakan politik yang dilakukan Abu Bakar dalam melaksanakan kekhalifahan adalah:
  • Mengirimkan tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid untuk berperang melawan Romawi guna melaksanakan rencana Nabi Muhammad SAW semasa beliau masih hidup. Faktanya, banyak sahabat, termasuk Umar bin Khattab, yang tidak menyetujui kebijakan khalifah tersebut. Alasan mereka, kemudian muncul gejala kemunafikan dan kemurtadan di tanah air mereka, yang menyebar hingga menghancurkan Islam dari dalam. Namun Abu Bakar tetap mengirimkan pasukan Osama untuk menyerang Roma. 

  • Pengiriman pasukan Osama kepada Romawi di Levant pada saat itu merupakan sebuah langkah politik yang sangat strategis dan memberikan dampak positif bagi pemerintahan Islam, yaitu meskipun negara Islam dalam keadaan tegang namun ada penafsiran yang diberikan kepada pihak lain, Kekuatan Islam sungguh luar biasa. Para pemberontak khawatir hal ini juga akan mengalihkan perhatian umat Islam dari perselisihan internal.

  • Perkembangan wilayah Islam di luar Arab. Ditujukan ke Syria dan Persia, perluasan Islam ke Syria yang diperintah oleh Romawi yaitu Kaisar Heraclius. Abu Bakar mengangkat empat panglima perang yaitu Yazid bin Abu Sufyan di Damaskus, Abu Ubaidah di Homs, Amir bin Ash di Palestina dan Surahbil bin Hasanah di Yordania. Upaya ini diperkuat oleh Khalid bin Walid dan pasukannya serta Mutsannah bin Haritsah yang sebelumnya Khalid telah mampu memperluas wilayahnya ke beberapa wilayah di Irak dan Iran.Perang melawan Iran disebut Pertempuran Berantai. Sebab, perlawanan Persia berlangsung terus menerus dan menimbulkan banyak korban jiwa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun