Pemerintah terus berupaya melakukan penetrasi pasar baru penandatanganan perjanjian baru ke  negara-negara non-tradisional, baik secara bilateral maupun multirateral.
Ada satu kemitraan komprehensif yang tengah dijalin Indonesia, yang akan segera memasuki tahap efektif. Kemitraan yang dimaksud adalah perjanjian kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Chile (IC-CEPA) akan berlaku efektif pada 10 Agustus 2019.
Komitmen ini akan mengatur penghapusan tarif bea masuk antara Indonesia dan Chile. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis mendapat berkah berlipat dari adanya kerja sama tersebut. Selain mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk atas ekspor produk kesana, Indonesia berharap Cile jadi pintu masuk produk Indonesia ke kawasan Amerika Latin.
Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini bialng, Chile akan menghapus tarif bea masuk terhadap 89,6% atau sebanyak 7.669 pos tarif produk dari 8.559 pos tarif.
Dari angka itu, sebanyak 6.704 diantaranya akan langsung mendapatkan tarif bea masuk 0% pada tanggal 10 Agustus 2019. Lalu ada 965 pos tarif yang akan dihapus secara bertahap hingga 6 tahun ke depan.
Sementara Indonesia akan menghapus tarif terhadap 9.308 pos tarif produk Chile. Produk Indonesia yang mendapat tarif 0% di pasar Chile yaitu produk pertanian, seperti rempah-rempah, sarang burung walet, kopra, sayur, dan buah tropis. Termasuk pula produk perikanan seperti belut, lele, tiram, gurita, dan mentimun laut. Lalu produk manufaktur seperti bola, otomotif, produk kertas, furnitur, produk makanan minuman, baterai, dan tas kulit.
Chile merupakan negara yang potensial bagi peningkatan dan diversifikasi perdagangan Indonesia. Prediksi setelah lima tahun pasca IC-CEPA, total perdagangan Indonesia-Chile meningkat 32% dari US$278,5 juta 2017 menjadi US$369,2 juta di tahun kelima.
Selain itu, ekspor Indonesia diproyeksikan akan meningkat sebesar 65% atau senilai US$104 juta (wartaekonomi.co.id).
Secara populasi, Cile hanya memiliki sekitar 20 juta penduduk. Angka yang kecil untuk sebuah pasar bagi Indonesia. Namun keuntungan yan sesungguhnya diperoleh lewat perdagangan ini adalah leta geografis negara tersebut yang menjadi hub perdagangan di kawasan Amerika Latin.
"Cile berpapasan langsung dengan Bolivia, Peru, Argentina. Kita manfaatkan Cile karena punya perjanjian dagang dengan tiga negara itu," terang Made.