Pada tahun 2024 kita akan dihadapkan dengan tahun politik yang akan dimulainya dengan pesta demokrasi lima tahun sekali yang akan di selenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 dengan memilih Capres, Cawapres, Pileg, Cagub-Cawagub, dan Cabup-Cawabup.
Menyikapi hal itu Ketua IRMA Kabupaten Garut, Ahmad Ripqi Nur Pathoni mengatakan bahwa kita harus siap untuk menghadapi tahun politik yang semakin memanas dan mengingatkan untuk tidak alergi terhadap Politik karena sudah terbiasa (Sunnatullah) bahkan Ajaran Islam pun mengajarkan untuk berpolitik dalam hal kebaikan.
"Meskipun kita dihadapkan dengan persoalan yang sangat besar apalagi menjelang Pemilu, kita jaga Integritas juga Netralitas sebagai Keluarga Besar IRMA Kab.Garut, berpolitik boleh da udah menjadi Sunnatullah di kalangan kita mah, tapi kita harus selektif bagaimana berpolitik yang baik menurut pandangan agama islam" ujarnya.
Masyarakat pun masih banyak yang berpendapat bahwa politik itu kotor dan harus dijauhi. Sehingga anggapan seperti itu membuat masyarakat sangat apatis, apriori (benci), dan alergi dengan politik dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Hal itu mungkin terjadi karena hasil pantauan masyarakat dilapangan dan lewat media terhadap politik selama ini selalu menunjukkan gejala yang buruk. Orang-orang yang terlibat di dalamnya dapat bergeser orientasi politiknya menjadi politik imperialis, berkhianat, koruptor dan semena-mena. Apalagi, setelah panggung politik dunia dirasuki politik Machiavelli yang menghalalkan segala cara, semakin menjadi-jadilah kebencian masyarakat terhadap politik.
Di dalam Islam pun, politik mendapat kedudukan dan tempat yang hukumnya bisa menjadi wajib. Para ulama kita terdahulu telah memaparkan nilai dan keutamaan politik. Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa Dunia merupakan ladang akhirat. Agama tidak akan menjadi sempurna kecuali dengan dunia. memperjuangkan nilai kebaikan agama itu takkan efektif kalau tak punya kekuasaan politik. Memperjuangkan agama adalah saudara kembar dari memperjuangkan kekuasaan politik (al-din wa al-sulthan tawamaan).
Sementara itu Ahmad mengingatkan kepada segenap keluarga besar IRMA nya untuk tidak mengumbar poster-poster atau nama calon pimpinan apalagi di posting di media sosial karena akan mengakibatkan kecemburuan sosial yang menjadi konflik di tengah bermasyarakat selama musim pemilu. Juga mengingatkan kalau kita berpegang teguh Terhadap pilihan nya masing masing disarankan untuk bungkam suara dan tidak umbar-umbar.
"Ya meski pemilu masih lama lah, saya mohon kepada para Pembina, Pengurus dan Anggota IRMA jangan memposting poster dukungan terhadap salah satu calon apalagi di umbar-umbar, ketahuan sama saya pada waktu yang sama, saya kasih Surat Peringatan jika masih di lakukan/di ulangi lagi saya ancam untuk keluar secara tidak hormat. Ya Kalau tetap berpegang teguh terhadap pilihannya langsung pilih aja biar clear " ujarnya.
Lanjutan nya IRMA Kabupaten Garut akan berkoordinasi dan kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut untuk mensosialisasikan tentang Pemilu tahun 2024 khususnya di kalangan pelajar supaya tahu bagaimana tahapan-tahapannya dan teknis nya akan seperti bagaimana supaya Pemilih Pemula tahu bagaimana Pemilu yang LUBER dan sesuai tuntunan islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H