Mohon tunggu...
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa teknik 22

Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Proyek KPBU Rusun Cisantren

9 April 2023   21:24 Diperbarui: 9 April 2023   21:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota Bandung -- Proyek Public Housing Cisantren merupakan salah satu proyek Public Private Partnership (PPP) atau di Indonesia sendiri dikenal dengan istilah Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) yang berada di Kota Bandung. Proyek ini menjadi pilot project pada sektor perumahan dalam pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 -- 2024 pada penyedian 1 juta rumah susun.

Proyek ini diinisiasi oleh PUPR dan pembangunannya ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dalam perencanaannya rumah susun ini akan dibangun menjadi 11 clan tower dengan jumlah hunian sebanyak 2.738 unit. Lingkup untuk proyek ini yaitu Design -- Build -- Finance -- Market -- Maintain -- Transfer (DBFMMT) dengan nilai investasi sebesar Rp 768 miliar.

Proyek KPBU rumah susun ini akan dibangun di Cisantren Bina Harapan, area lahan Pusjatan, Kecamatan Arcamanik, Kota bandung di atas status tanah yang dimiliki oleh BMN PUPR. Proyek ini diprakararsai oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Perumahan.

Pembangunan rumah susun (rusun) seluas 3,2 hektar ini ditargetkan dibangun pada tahun 2023 ini. Rumah susun ini kemudian akan diberi nama Rusun Cisantren Bina Harapan ini akan dibangun sebanyak 1.900 unit dengan sasaran Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Dilansir dari bandung.go.id mengenai perkembangan pembangunan rumah susun Cisantren Bina Harapan, maka diadakan kegiatan Rapat Kerja Pemerintah Kota (Pemkot Bandung) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rapat yang diadakan di Balai Kota Bandung pada hari Selasa, 14 Februari 2023 tersebut membahas terkait Progres Program Strategis Nasional Rencana Pembangunan Rumah Susun Cisantren Bina Harapan.

Hingga saat rapat kerja tersebut, progress proyek  pembangunan 1.900 unit Rusun Cisantren Bina Harapan, Kota bandung ini telah sampai tahap penyiapan dan tahap prakualifikasi yang dilakukan pada Maret 2023. Saat ini, status proyek Rusun Cisantren sudah sampai pada tahap persiapan lelang.

Direktur Pelaksanaan pembiayaan perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo menyampaikan terkait 3 hal yang perlu disiapkan untuk persyaratan proyek pembangunan rusun yang memiliki sasaran kalangan MBR tersebut memasuki tahap prakualifikasi.

Terdapat tiga hal yang merupakan persyaratan lelang dan perlu disiapkan, yaitu berkaitan dengan air bersih, data MBR potensial sebagai calon penghuni rusun, dan penyediaan lahan pemakaman.

"Tahapan pelelangan pada Maret, menjadi syarat untuk prakualifikasi. Pada intinya beberapa hal sudah konkret. Kajian yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus disepakati," ucap Haryo saat rapat kerja di Balai Kota Bandung.

Mengenai hal itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana tentunya memberikan respon positif serta dukungan terhadap proyek rusun ini, untuk mencapai tujuannya. Yana Mulyana mengatakan, bahwa Pemkot Bandung akan terus berkomitmen membantu pembangunan rusun agar dapat terealisasi dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Mengenai syarat yang pertama untuk pelelangan yaitu penyediaan air bersih, Rusun ini mendapat sumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung yang kemudian disalurkan ke Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage dan diolah agar nantinya air tersebut dapat aman untuk dikonsumsi. Perkiraan kebutuhanair bersih Rusun mencapai 10,5 liter per detik.

"Kebutuhan air bersih di Rusun Cisantren akan didukung PDAM Kota Bandung. Total kebutuhan 10,5 liter per detik. Saya minta teman-teman teknis segera dibereskan. Untuk air minum di SPAM Gedebage potensinya besar. Kalau kebutuhan 10,5 liter per detik bisa," jelas Yana.

Yana meminta Kepala Dinas Sosial dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman agar segera mempersiapkan data MBR calon penghuni Rusun, sebagai salah satu persyaratan lelang yang lainnya. Data yang harus dipersiapkan sebanyak 2.700 MBR dari total 1.900 unit dengan biaya cicilan yang cukup rendah yaitu kisaran 1,2 -- 1,5 juta per bulan yang nantinya bisa dihuni dengan masyarakat yang berpenghasilan maksimal Rp 8 juta.

"Potensi penghuni MBR, Kadinsos silakan siapkan datanya by name by address cicilannya 1,2-1,5 juta per bulan, orang berpenghasilan 4,5-8 juta. Segera karena ini jadi salah satu syarat lelang," ujarnya.

Lalu, syarat yang ketiga terkait lahan pemakaman. Menurut Yana, terkait dengan lahan pemakaman dapat memanfaatkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rancacili untuk menjadi TPU Rusun Cisantren Bina Harapan yang menurutnya dapat diperluas kembali.

"Untuk pemakaman bisa diarahkan ke TPU Rancacili, saya berharapnya ada perluasan lahannya disitu. Sesuai tata ruang pemakaman di Kota Bandung ada disana. Nantinya aka nada MoU antara Pemkot dan PUPR" katanya.

Dalam proyek pembangunan Rusun Cisantren Bina Harapan ini, Yana Mulyana selaku Wali Kota Bandung berharap agar proses pembangunannya berjalan lancar tanpa kendala. Tujuan dari adanya pembangunan ini sendiri merupakan salah satu upaya Pemkot Bandung dalam menurunkan angka kemiskinan di Kota Bandung serta memberi tempat tinggal yang layak bagi MBR.

"Mudah-mudahan niat baik ini menjadi manfaat bagi masyarakat luas. Menjadi ikhtiar kita menurunkan kemiskinan estrem di Kota Bandung," harap Yana.

Proyek pembangunan rumah susun Cisantren Bina Harapan KPBU di Kota Bandung ini dilaksanakan oleh Pemkot Bandung dalam rangka membantu memperbaiki perekonomian Kota Bandung. Rusun ini ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan rumah susun komersial yang selanjutnya akan dioperasikan oleh PJPK yaitu Menteri PUPR.

Tujuan dari penggunaan skema KPBU yaitu untuk memberikan layanan perumahan di perkotaan dengan penerapan yang yang telah di uji coba di banyak negara maju. Model pengembangan gabungan merupakan struktur KPBU yang direkomendasikan untuk fasilitas perumahan yang terjangkau di Cisantren karena keunggulannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun