Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya berguna untuk saat ini, tetapi juga akan bermanfaat untuk jangka panjang. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari para pelajar saat ini. Maraknya pelajar yang tidak memiliki sopan santun serta pelajar yang tidak mencerminkan seperti seorang pelajar, tengah menjadi sorotan memprihatinkan saat ini. Berbagai upaya perlu dilakukan oleh lembaga pendidikan saat ini, mengingat bahwa para pelajar saat ini merupakan penerus di masa mendatang.
Ibu kota Jawa Barat, yaitu Kota Bandung merupakan salah satu kota yang berkomitmen untuk mencetak generasi yang berpendidikan, supaya nantinya dapat menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah memberikan fokus mengembangkan SDM ini melalui bidang pendidikan, hal ini dibuktikan dengan adanya anggaran untuk pendidikan dari APBD yang cukup besar.
Dilansir dari bandung.go.id menurut Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pada tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menganggarkan lebih dari 26% APBD untuk pendidikan, jika ditotal jumlah anggarannya Rp 1,9 triliun dari total keseluruhan APBD sebesar Rp 7,2 triliun. Dari jumlah anggaran pendidikan, dana sebesar Rp 90 miliar dianggarkan untuk membantu siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP). Dengan adanya kebijakan ini diharapkan tidak ada lagi siswa usia sekolah di Kota Bandung yang masih tidak duduk di bangku sekolah.
Dalam kunjungannya ke Kompleks Muhammadiyah Antapani pada Hari Sabtu, 4 Februari 2023, Yana Mulyana menyampaikan "Tentunya kita bantu lewat anggaran RMP. Indeks lama usia sekolah di Kota Bandung itu 14,3 tahun. Kira-kira itu sampai tingkat kelas 3 SMP. Jadi, kita upayakan agar minimal anak-anak bisa terus sekolah,". Menurut Yana, Muhammadiyah telah menjadi salah satu mitra Pemkot Bandung dalam menciptakan SDM yang berkualitas melalui bidang pendidikan.
"Selama ini Pemkot Bandung sangat terbantu dengan kehadiran dan program-program Muhammadiyah dan 'Aisyiyah. Sebab Kota Bandung tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), sehingga peningkatan SDM itu juga menjadi hal yang utama," ungkap Yana. Dari pernyataan tersebut, jelas diterangkan bahwa Kota Bandung tidak memiliki SDA sehingga dilakukan optimalisasi dalam menciptakan SDM yaitu salah satunya melalui pendidikan.
Pemkot Bandung juga membuktikan kesungguhannya dalam penyediaan dana untuk pendidikan. Dalam fokusnya mengoptimalkan mencetak SDM yang berkualitas, Pemkot Bandung mengambil peran dengan memberikan dana bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jabar untuk pembiayaan siswa RMP SMA dan perguruan tinggi sebesar Rp 29 miliar. Upaya ini akan memberikan manfaat terutama untuk para siswa dan mahasiswa yang membutuhkan agar dapat cita-cita mereka dapat terwujud dan cita-cita Pemkot kota Bandung untuk mencetak generasi berkualitas pun dapat terealisasi.
Yana juga menambahkan "Kita bisa terus tingkatkan termasuk beasiswa bagi guru dan honor untuk para guru honorer juga,". Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa Wali Kota akan turut mendukung para guru dan guru honor dengan terus meningkatkan kesejahteraannya melalui beasiswa dan honorarium peningkatan mutu (HPM).
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bandung, Hasan Arif menjelaskan bahwa pendidikan memang menjadi salah satu bagian amal usaha Muhammadiyah dalam berkontribusi agar Kota Bandung bisa semakin lebih maju. Maka tak heran jika Muhammadiyah menjadi mitra tetap Pemkot dalam membangun karakter para pelajar hingga saat ini.
Hasan menjelaskan, sampai saat ini Kota Bandung memiliki 23 TK Aisyiyah Bustanul Alfa (ABA), 7 kelompok belajar (kober), 11 SD/MI, 11 MTS/SMP, dan 9 SMK/MA yang tersebar. "Selain itu, ada juga 19 panti asuhan dan beberapa fasilitas Kesehatan yang masih dalam proses penataan. Serta Lazis, pelayanan tablig, dan pelayanan sosial lainnya" lanjutnya.
Dari banyaknya sekolah serta fasilitas lainnya yang dimiliki Muhammadiyah serta Aisyiyah, tentu saja terdapat para karyawan-karyawan yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Guru dan karyawan yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiyah terdapat sebanyak 1.046 orang, mereka memiliki peranan penting dalam menciptakan karakteristik SDM-SDM berkualitas dan memajukan Kota Bandung baik di sekolah maupun di fasilitas umum lainnya.
"Guru selain ikhlas dan sabar, kita sebagai pimpinan juga harus bisa memberikan keseimbangan terhadap kehidupannya. RMP dan HPM menjadi salah satu motivasi guru berkualitas di Bandung," tutur Hasan. untuk itu, seperti yang telah dijelaskan tadi Pemkot Bandung juga menyediakan program untuk membantu guru yaitu bantuan honorarium peningkatan mutu (HPM). Terdapat sejumlah 189 guru yang mendapatkan bantuan HPM sebesar Rp 500.000 setiap bulannya.